REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Pengusaha mebel Indonesia menyambut baik putusan Mahkamah Konstitusi (MK) terkait sengketa hasil Pemilihan Umum Presiden (Pilpres) 2014. Putusan tersebut diharapkan dapat membawa iklim usaha di Indonesia menjadi lebih baik ke depannya.

"Menurut saya, siapa pun yang menjadi presiden, mereka pasti menginginkan yang terbaik bagi Indonesia. Semoga saja putusan MK ini bisa menjadi awal yang baru bagi negeri kita," tutur pendiri Asosiasi Mebel dan Kerajinan Indonesia (Amkri), M Hatta Sinatra, di Jakarta.

Ia pun menilai putusan MK yang memperkuat keputusan Komisi Pemilihan Umum (KPU) sebagai jalan terbaik saat ini. Jika sengketa pilpres masih terus berlanjut, kata Hatta, maka tidak menutup kemungkinan itu bakal memberikan dampak kurang bagus bagi iklim usaha Indonesia. "Kalau konfliknya berkepanjangan, bisa jadi investor yang mau masuk ke Indonesia akan berpikir ulang untuk mengambil action. Karena mereka butuh kepastian juga agar bisnisnya aman," ujarnya.

Kendati demikian, Hatta mengaku proses politik terkait pilpres yang berlangsung hingga sejauh ini tidak memiliki pengaruh apa-apa terhadap penjualan furnitur dalam negeri. Ia pun berharap pemerintah ke depan mampu membawa industri furnitur Indonesia menjadi 'raja' di pasar global. "Kita semua tahu, Pak Jokowi itu dulunya juga berangkat dari bisnis (mebel) ini. Dan kami harap bukan pengembangan industri furnitur dan kerajinan saja yang harus dimajukan. Tapi semua bidang," katanya.

MK menolak seluruh permohonan Perselisihan Hasil Pemilihan Umum (PHPU) Presiden dan Wakil Presiden yang diajukan Prabowo Subianto-Hatta Rajasa. Putusan MK tersebut sekaligus memperkuat keputusan KPU bulan lalu yang menyatakan pasangan Joko Widodo (Jokowi)-Jusuf Kalla (JK) sebagai pemenang Pilpres 2014.

Ikuti Whatsapp Channel Republika