Selasa 19 Aug 2014 18:40 WIB

RNI Gandeng Petani Bangun Empat Penggilingan Beras

Beras
Foto: Prayogi/Republika
Beras

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- PT Rajawali Nusantara Indonesia (RNI) Persero serius memasuki bisnis beras dengan meluncurkan produk "Raja Beras" hasil kerja sama perusahaan dengan para petani membangun empat penggilingan beras di Sumatera Selatan, Indramayu, Subang dan Malang.

"Pengembangan usaha di bisnis beras bagian dari langkah konkrit RNI untuk berkontribusi dalam program kemandirian dan berdaulat pangan terutama beras," kata Direktur Utama RNI Ismet Hasan Putro, pada acara peluncuran perdana "Raja Beras", di Jakarta, Selasa (19/8).

Selain itu, RNI juga ingin ikut berkontribusi dalam meningkatkan pendapatan para petani padi. "Dalam sinergi itu, gabah yang dihasilkan petani dibeli RNI dan diolah menjadi beras dengan merek dagang 'Raja Beras'," katanya.

Untuk tahap awal pabrik atau penggilingan beras dengan teknologi modern sudah dibangun hasil kerja sama dengan petani di Oku Timur, Sumatera Selatan dengan kapasitas 100 ton per tahun. Dengan total investasi hingga Rp450 miliar, pabrik beras akan dibangun di kawasan Pabrik Gula Jatitujuh milik RNI di Indramayu dengan kapasitas produksi 150 ton per tahun, di Pabrik Gula Subang berkapasitas 150 ton, dan di Krebet Baru, Malang berkapasitas 100 ton per tahun.

Ia menjelaskan empat manfaat kerja sama dengan petani yaitu meningkatkan sawah non teknis, menciptakan lapangan kerja, dan multiplier effect dalam rangka peningkatan roda perekonomian dan meningkatkan pemasukan pajak daerah. Ismed menambahkan produktivitas petani meningkat di mana sebelum RNI masuk petani hanya menghasilkan gabah kering panen sebanyak 2,5 ton per hektar sekali panen dalam setahun.

"Saat ini, setelah kerja sama, produktivitas gabah kering panen petani meningkat menjadi rata-rata 6 ton per hektar, atau 18 ton per tahun," ujarnya.

Peningkatan tajam produksi karena menerapkan prinsip tepat benih, tepat air, tepat pupuk, dan pengenalian hama tanaman dan tepat panen untuk tiga kali musim tanam dalam setahun. Beras hasil produksi saat ini terjual ke beberapa segmen pasar, seperti koperasi BUMN di Sumatera Selatan, dan ke pasar umum maupun langsung ke konsumen dengan harga jual kisaran Rp 10.000 per kilogram.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement