Senin 18 Aug 2014 07:01 WIB

Effendi Simbolon: Pemerintah tak Serius Bangun Infrastruktur Energi

Rep: C88/ Red: Erik Purnama Putra
Effendi Simbolon (kiri) dan Jumiran Abdi (kanan) didampingi Kuasa hukum mereka Arteria Dahlan (tengah) memberi keterangan seusai mengikuti sidang putusan gugatan Pilkada Sumut di Mahkamah Konstitusi (MK) Jakarta, Senin (15/4).
Foto: Antara
Effendi Simbolon (kiri) dan Jumiran Abdi (kanan) didampingi Kuasa hukum mereka Arteria Dahlan (tengah) memberi keterangan seusai mengikuti sidang putusan gugatan Pilkada Sumut di Mahkamah Konstitusi (MK) Jakarta, Senin (15/4).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Anggota Komisi VII DPR dari Fraksi PDI-P, Effendi Simbolon, menilai selama ini pemerintah terlalu terbuai dengan energi fosil. Ia melihat, selama dua periode pemerintahan SBY, tidak ada pembangunan dan rencana-rencana strategis untuk mengelola energi yang efisien.

“Selama ini pemerintah tidak serius menangani penemuan energi baru dan terbarukan atau membangun infrastruktur energi,” ujarnya saat dihubungi Republika, Ahad (17/8). Maka, tak pelak anggaran subsidi BBM selalu meningkat dari tahun ke tahun.

Langkah-langkah yang ditetapkan pemerintah dalam mengelola energi, seperti pemasangan stiker pada kendaraan, kata dia, hanya bersifat parsial dan tidak solutif. Efendi menambahkan hingga saat ini mafia migas masih membelenggu tata niaga migas.

Oleh karena itu, pemerintahan Jokowi-JK yang akan datang diharapkan memiliki komitmen untuk memotong rantai biaya produksi yang tinggi. Setelah itu, Indonesia harus lebih serius menuju energi berbasis energi non fosil.

“Nantilah mudah-mudahan APBN-P yang akan diajukan pemerintahan Jokowi-JK dapat memenuhi kebutuhan,” tandas Efendi.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement