REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Produk makanan olahan yang diproduksi PT Mayora Indah Tbk berhasil menembus pasar Amerika Latin, khususnya Meksiko, dengan total nilai kerja sama kurang lebih satu juta dolar AS.
"Kesepakatan yang didapat cukup baik, dengan total nilai satu juta dolar AS," kata Direktur Jenderal Pengembangan Ekspor Nasional Kementerian Perdagangan, Nus Nuzulia Ishak, usai menyaksikan penandatanganan MoU antara perusahaan itu dengan Galletas Juanita Mexico, di Tangerang, Rabu (14/8).
Nus mengatakan, kerja sama antara dua perusahaan untuk produk makanan olahan khususnya permen kopi dan biskuit tersebut akan berjalan selama 12 bulan terhitung Oktober 2014 hingga Oktober 2015.
"Upaya diversifikasi pasar terus dilakukan dengan menggenjot kinerja ekspor ke pasar non-tradisional. Melalui kegiatan tersebut, diharapkan target ekspor makanan olahan senilai 4,9-5 miliar dolar AS pada 2014-2015 dapat tercapai, tumbuh 10,5-11,5 persen pada periode yang sama," ujar Nus.
Kesepakatan antara PT Mayora Indah Tbk dengan Galletas Juanita Mexico tersebut merupakan salah satu hasil dari program Misi Pembelian dari Kementerian Perdagangan. Di mana misi tersebut merupakan salah satu kegiatan promosi untuk membantu dunia usaha dengan mendatangkan calon buyers ke Indonesia untuk melakukan kesepakatan atau transaksi dagang dalam rangka ekspor.
"Upaya itu tentu saja tak lepas dari bantuan dan kerja sama perwakilan kami di luar negeri, Atase Perdagangan dan Indonesian Trade Promotion Center (ITPC)." tambah Nus.
Pada 2013, total ekspor produk makanan olahan Indonesia mencapai nilai 4,6 miliar dolar AS dengan tren positif sebesar 15,43 persen dalam lima tahun terakhir. Ekspor terbesar makanan olahan Indonesia adalah ke Amerika Serikat, Malaysia, Filipina, Singapura, dan Republik Rakyat Tiongkok.
Untuk periode Januari-Mei 2014 nilai ekspor makanan olahan mencapai 2,15 miliar dolar AS, meningkat 16,27 persen dibandingkan dengan periode yang sama tahun sebelumnya.
Ekspor makanan olahan Indonesia ke Meksiko selama Januari-Mei 2014 mencatat nilai 5,56 juta dolar AS atau meningkat 29,27 persen dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya.