Rabu 13 Aug 2014 08:50 WIB

Cina Pasar Potensial Ekspor Bungkil Kopra

Seorang pekerja mengupas buah kelapa di Manado, Sulawesi Utara, Kamis (14/5). Kelapa tersebut selanjutnya diolah menjadi kopra dan dijadikan minyak goreng dan tepung kelapa serta beberapa bahan makanan lainnya
Foto: FOTO ANTARA/Basrul Haq
Seorang pekerja mengupas buah kelapa di Manado, Sulawesi Utara, Kamis (14/5). Kelapa tersebut selanjutnya diolah menjadi kopra dan dijadikan minyak goreng dan tepung kelapa serta beberapa bahan makanan lainnya

REPUBLIKA.CO.ID, MANADO -- Cina merupakan pasar potensial ekspor bungkil kopra asal Provinsi Sulawesi Utara (Sulut) menyusul pengirimannya yang rutin dilakukan setiap bulan.

"Sepanjang semester I tahun 2014, Sulut telah mengekspor bungkil kopra ke Tiongkok sebanyak 5.145 ton dengan nilai 3,71 juta dolar AS," kata Kepala Bidang Perdagangan Luar Negeri, Dinas Perindustrian dan Perdagangan Provinsi Sulut, T Hasudungan Siregar, di Manado, Rabu (13/8).

Dia mengatakan akhir-akhir ini banyak negara di Asia melirik bungkil kopra asal Sulut dengan penawaran harga yang cukup tinggi. "Setiap kali bungkil kopra diekspor mampu menghasilkan jutaan dolar bagi daerah," jelasnya.

Bungkil kopra, katanya, merupakan produk turunan kelapa yang nantinya akan dibuat menjadi pakan ternak di negara Tiongkok.

 

"Kebanyakan, petani di Sulut hanya membiarkan bungkil kopra dibuang percuma, padahal mempunyai nilai tambah yang lebih," kata Hasudungan.

Pihaknya berharap petani akan memanfaatkan peluang ini, karena negara Tiongkok sangat meminati bungkil kopra asal Sulut.

Pemerintah, katanya akan terus memfasilitasi agar petani kelapa dan turunannya di Sulut, terus mendapatkan pasar baru dengan permintaan yang lebih kompetitif. "Kualitas bungkil kopra yang baik, akan pasti mendapatkan banyak pasar," katanya.

Bungkil kopra asal Sulut, katanya, paling banyak dibeli oleh negara-negara di Asia seperti India, Malaysia, Korea Selatan dan Cina.

Negara tujuan ekspor komoditas unggulan Sulut tersebut akan terus didorong selain di berbagai negara di Asia juga merambah Uni Eropa, Amerika dan Afrika.

sumber : Antara

Seberapa tertarik Kamu untuk membeli mobil listrik?

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement