REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Penyediaan air bersih menjadi keniscayaan bagi masyarakat. Tak terkecuali masyarakat prasejahtera.
Di sinilah peran aktif yang dilakukan melalui program Global Partnership on Output Based Aid (GPOBA). GPOBA adalah sebuah program inovatif untuk pembangunan infrastruktur yang lebih baik bagi masyarakat prasejahtera di negara-negara berkembang. Salah satunya adalah memberikan akses air bersih dengan bantuan dana dari World Bank melalui sistem reimbursement.
Bantuan dana ini diberikan dengan persyaratan tertentu yang berbasis pada hasil yang dirasakan oleh masyarakat. Diawal proyek ini Palyja sebagai salah satu penyedia layanan air bersih di DKI Jakarta bertanggung jawab untuk membiayai pelaksanaan program hingga hasilnya dapat dirasakan langsung oleh masyarakat. Hasil program ini pun diaudit oleh auditor independen.
Berdasarkan hasil program yang telah diaudit tersebut maka mekanisme penggantian biaya dapat dilaksanakan. Pelaksanaan untuk program ini sudah berlangsung sejak April 2008 dan telah berakhir pada Juni 2013.
Hingga saat ini Palyja telah melakukan sambungan sebanyak 5.042 rumah tangga melalui program GPOBA. Beberapa area yang telah mendapatkan sambungan pipa air bersih dalam program GPOBA di Jakarta tersebut yakni : Rawa Bengkel, Menceng, Warung Gantung, Rawa Lele, Utan Jati, Muara Baru. Lokasi- lokasi ini dipilih karena merupakan lokasi masyarakat prasejahtera di kawasan DKI Jakarta dan memiliki kondisi air tanah yang sudah tidak layak dikonsumsi. Bagi PALYJA, program ini diharapkan dapat membantu masyarakat prasejahtera di DKI Jakarta untuk mendapatkan sambungan pipa air bersih ke rumah-rumah dengan harga terjangkau.