REPUBLIKA.CO.ID, BEIJING -- Pemerintah Cina melaporkan neraca perdagangan Juli 2014 mengalami surplus. Akselerasi ekspor karena tingginya permintaan global diyakini akan membantu negara tersebut mencapai target pertumbuhan ekonomi 7,5 persen.
Pengiriman ke luar negeri meningkat 14,5 persen bila dibandingkan tahun sebelumnya. Sementara, ekspor Cina turun 1,6 persen. Sehingga, surplus perdagangan Cina mencapai 47,3 miliar dolar AS.
Peningkatan ekspor didorong oleh melonjaknya penjualan ke pasar terbesar Cina, yaitu Amerika Serikat dan Eropa. "Ekspor menjadi faktor penting dalam mendukung pertumbuhan 7,5 persen yang ditargetkan Perdana MEnteri Li Keqiang," kata ekonom Credit Suisse Group AG Dong Tao, seperti dilansir Bloomberg, Jumat (8/8).
Ekspor Juni terus mengalami peningkatan hingga dua digit. Pertumbuhan ekspor ini akan terus terjadi selama beberapa bulan ke depan. Rekor surplus perdagangan pada Juli akan mendukung kestabilan apresiasi yuan meskipun kecil. Yuan dilaporkan mengalami kemajuan mingguan terbesar sejak Juni.
Ekspor Cina ke Uni Eropa meningkat 17 persen pada Juli bila dibandingkan dengan periode yang sama tahun sebelumnya. Sementara, pengiriman ke Amerika Serikat meningkat 12,3 persen atau merupakan pengiriman tertinggi sejak November tahun sebelumnya. Penjualan di negara Association of Southeast Asian Nations (ASEAN) meningkat 11,9 persen.
Surplus perdagangan pada tujuh bulan pertama tahun ini membesar dari 125,9 miliar dolar AS menjadi 150,6 miliar dolar AS bila dibandingkan peridoe yang sama tahun sebelumnya. Rekor surplus bulanan sebelumnya terjadi pada November 2008 sebesar 40,1 miliar dolar AS.
Penurunan impor dinilai disebabkan oleh penurunan harga komoditas. Impor bijih besi meningkat 18,1 persen secara volume meskipun harga rata-rata anjlok 14,5 persen. Impor minyak mentah naik 7,2 persen secara volume, namun harga turun satu persen.
Perdagangan Cina dinilai akan mengalami rebound di semester kedua. "Permintaan dari negara maju mengalami peningkatan," kata juru bicara Kementerian Perdagangan Cina Shen Danyang.