REPUBLIKA.CO.ID, CHICAGO -- Emas berjangka di divisi COMEX New York Mercantile Exchange berakhir naik tajam pada Rabu (Kamis pagi WIB), karena meningkatnya ketegangan di perbatasan antara Rusia dan Ukraina mendorong permintaan untuk aset-aset "safe haven".
Kontrak emas yang paling aktif untuk pengiriman Desember melonjak 22,9 dolar AS, atau 1,78 persen, menjadi menetap di 1.308,2 dolar AS per ounce.
Emas bergerak kembali di atas 1.300 dolar AS pada Rabu menyusul laporan bahwa Rusia telah mengumpulkan pasukan di perbatasan timur Ukraina dalam beberapa hari terakhir, yang menimbulkan spekulasi potensi invasi untuk menghentikan kemajuan pasukan Ukraina baru-baru ini melawan pemberontak pro-kemerdekaan.
Namun, beberapa analis masih merekomendasikan penjualan dalam setiap reli harga emas dari perspektif teknikal.
Pedagang juga mengalihkan fokus mereka kepada laporan ketenagkerjaan mingguan AS yang akan keluar pada Kamis dan beberapa data ekonomi yang akan dirilis pada Jumat.
Perak untuk pengiriman September naik 19,1 sen, atau 0,96 persen, menjadi ditutup pada 20,024 dolar AS per ounce. Platinum untuk pengiriman Oktober naik 9,3 dolar AS, atau 0,64 persen, menjadi ditutup pada 1.465,2 dolar AS per ounce.