REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Pertumbuhan kota Jakarta yang semakin pesat dari waktu ke waktu, menyebabkan kebutuhan akan pasokan air bersih mengalami peningkatan yang cukup signifikan. Hal ini tidak saja ditandai dengan kian meningkatnya jumlah permohonan sambungan baru untuk menjadi pelanggan Palyja, tetapi juga semakin meningkatnya permohonan pelanggan- pelanggan yang menginginkan penambahan debit ke lokasi mereka.
Memenuhi keinginan masyarakat yang semakin tinggi, Palyja telah meluncurkan sebuah produk layanan baru. Produk layanan inilah yang dikenal dengan “Produk Penambahan Debit (additional supply)”. Dengan diluncurkannya produk ini diharapkan kebutuhan penambahan debit dapat teratasi secara maksimal.
Faktor yang menyebabkan pelangan menginginkan penambahan debit:
1. Perkembangan Gedung
Perkembangan gedung ini terkait erat dengan penambahan jumlah gedung, unit, atau tower (masih dalam 1 persil), penambahan jumlah sarana dan prasarana gedung (kolam renang atau fasilitas olah raga, taman, area pencucian mobil, dan sejenisnya). Termasuk penambahan kondisi fisik gedung (penambahan jumlah lantai dan jumlah kamar).
2.Peningkatan jumlah hunian atau okupansi.Penambahan jumlah penghuni atau jumlah penyewa gedung.
3.Pembatasan Penggunaan Deep Well (sumur bor)
Pembatasan penggunaan deep well (sumur bor) secara berlebihan mulai diberlakukan pemerintah seiring dengan semakin banyaknya peristiwa penurunan permukaan tanah akibat eksplorasi penggunaan air tanah yang berlebihan. Bahkan Palyja dan BPLHD (Badan Pengelola Lingkungan Hidup DKI Jakarta) serius menangani hal ini dengan melakukan monitoring terhadap seluruh gedung bertingkat di Jakarta.
Monitoring utamanya dilakukan di wilayah Jakarta bagian Barat yang masih mempergunakan Deep Well. BPLHD juga telah menelurkan sebuah kebijakan untuk mendukung hal ini, yaitu dengan dinaikkannya tarif air tanah menjadi 5 x lipat lebih mahal daripada tarif air PAM.