REPUBLIKA.CO.ID, LISBON -- Portugal setidaknya akan menghabiskan 6,6 miliar dolar AS untuk menyelamatkan bank swasta terbesar di negara itu, Banco Espirito Santo (BES) akibat krisis perbankan di zona euro. Penyelamatan ini diumumkan secara resmi setelah beberapa pekan terakhir melewati diskusi panjang antara pejabat Portugis dan Uni Eropa.
Bank yang aslinya dimiliki keluarga Espirito Santo ini selanjutnya akan dibagi menjadi dua kategori, yaitu kategori baik yang diganti namanya menjadi Novo Banco, dan kategori buruk. Segala kerugian yang masuk dalam kategori buruk akan ditanggung oleh pemegang obligasi dan saham, termasuk keluarga Espirito Santo yang memiliki 20 persen saham, dan bank Prancis, Credit Agricole yang memiliki 14,6 persen saham.
Novo Banco atau New Bank akan direkapitalisasi sebanyak 4,9 miliar dolar AS. Portugal akan meminjamkan dana hingga 4,4 miliar dolar AS. Semua deposan BES akan dilindungi. "Rencana (rekapitalisasi) ini tidak akan membawa risiko buruk bagi keuangan publik atau pembayar pajak," ujar Gubernur Bank Sentral Portugal, Carlos Costa, dilansir dari Reuters, Senin (4/8).
Nantinya, otoritas Bank Portugal berharap negara akan mengembalikan Novo Banco dengan cara menjualnya kepada investor swasta. Saham BES akhir pekan lalu kehilangan nilainya hingga 75 persen menyusul imbas negatif di pasar.