REPUBLIKA.CO.ID, NEW YORK -- Kurs dolar AS berbalik menguat terhadap mata uang utama lainnya pada Rabu (30/7) pagi WIB. Karena investor memperkirakan Federal Reserve akan menunjukkan nada lebih hawkish pada pertemuan kebijakan yang sedang berlangsung.
Kurs spot indeks dolar, yang melacak nilai greenback terhadap sekeranjang mata uang utama, naik lebih dari 0,2 persen menjadi diperdagangkan sekitar 81,2.
The Fed memulai pertemuan kebijakan dua hari pada Selasa. Analis memperkirakan bank sentral akan memotong pembelian asetnya lagi 10 miliar dolar AS.
"Di sisi ekonomi, kepercayaan konsumen AS meningkat lagi pada Juli, dengan indeks naik menjadi 90,9, tingkat tertinggi sejak Oktober 2007," kelompok riset Conference Board yang berbasis di New York mengatakan dalam sebuah laporannya pada Selasa.
Sementara itu, harga rumah AS naik dengan laju yang lebih lambat pada Mei, menurut Indeks Harga Rumah S&P/Case-Shiller yang dipantau cermat dan dirilis pada Selasa oleh S&P Dow Jones Indices. Indeks komposit 10-Kota naik 9,4 persen selama tahun ke tahun dan 20-Kota melonjak 9,3 persen, masing-masing turun dari 10,9 persen dan 10,8 persen bulan sebelumnya.
Departemen Perdagangan AS pada Rabu akan menerbitkan estimasi awal pertumbuhan ekonomi AS pada kuartal kedua. Pihaknya mencatat kontraksi 2,9 persen pada kuartal pertama karena cuaca musim dingin buruk, tetapi investor yakin tingkat pertumbuhan akan berubah positif pada kuartal kedua.
Investor juga akan memperhatikan laporan penggajian (payroll) nonpertanian AS untuk Juli yang dijadwalkan akan rilis pada Jumat (1/8) oleh Departemen Tenaga Kerja AS.