REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) optimistis dapat mencapai target penanaman modal 2014 sebesar Rp 456,6 triliun. Keoptimisan didorong oleh adanya pemerintahan baru. Hingga semester I-2014, pencapaian penanaman modal sebesar 48,8 persen atau Rp 222,8 triliun.

"Dengan pemerintahan baru tentu ada harapan atau ekspektasi semangat yang baru. Energi baru juga dan bisa membuat momentum dan peluang yang lebih besar pula ke depannya," ujar Kepala BKPM Mahendra Siregar dalam konferensi pers realisasi penanaman modal triwulan II-2014, Kamis (24/7).

Mahendra mengatakan, tidak ada alasan bagi BKPM untuk tidak optimis mencapai target. Menurut dia, dalam kondisi ketika Pemilu dan Pilpres pun penanaman modal di Indonesia pada triwulan II-2014 mencapai rekor tertinggi, baik untuk Penanaman Modal Asing (PMA) dan Penanaman Modal Dalam Negeri (PMDN). Tren tersebut menunjukan fundamental Indonesia yang solid. "Saya tak lihat akan ada pembalikan sampai akhir tahun," ujarnya.

Sementara itu, mengenai hasil Pilpres yang berpengaruh baik bagi keuangan dan pasar modal, Mahendra mengatakan hal tersebut masih sentimen, belum berdasarkan performa nyata. "Setelah sentimen, tahapannya adalah apakah Presiden terpilih merespresentasikan tim yang kuat, program kerja yang solid dan bisa mendorong pertumbuhan lebih cepat, mendorong kebutuhan infrastruktur, peningkatan SDM, efisiensi APBN dan belanja lainnya," ujarnya.

Ikuti Whatsapp Channel Republika