REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Tingkat konsumsi bahan bakar minyak (BBM) bersubsidi jenis premium meningkat sebesar 10 persen selama periode menjelang Lebaran tahun ini. "Menjelang Lebaran konsumsi BBM mencapai 90 ribu kiloliter per hari dibandingkan hari biasa hanya 80 ribu kiloliter," kata VP Corporate Communication PT Pertamina, Ali Mundakir, usai pelepasan peserta mudik bareng di Jakarta, Kamis (24/7).
Sementara konsumsi BBM jenis solar mengalami penurunan sekitar lima persen dari 41 ribu kiloliter menjadi 38 ribu kiloliter. "Diperkirakan konsumsi BBM jenis premium ini akan terus meningkat karena arus mudik dan aktivitas masyarakat yang semakin meningkat menjelang Lebaran," ujarnya.
Ia mengatakan pada masa arus mudik dan balik ini, Pertamina berupaya memenuhi kebutuhan BBM agar masyarakat bisa berlebaran dengan tenang, nyaman dan bersuka cita. "Saat ini, kita belum menambah kuota BBM karena stok dan pendistribusian BBM masih mencukupi," ujarnya.
Terkait pendistribusian BBM di wilayah kepulauan, kata dia, masih berjalan dengan lancar, namun demikian pendistribusian BBM akan tersendat apabila kondisi cuaca di perairan memburuk yang membahayakan keselamatan kapal. "Kita tidak bisa berbuat apa-apa, apabila kondisi cuaca memburuk karena membahayakan keselamatan kapal pengangkut BBM," ujarnya.
Namun demikian, kata dia, dalam upaya mengantisipasi cuaca buruk dan kelangkaan BBM di daerah kepulauan dan perbatasan, pihaknya telah menambah stok BBM lebih sesuai standar yang ditetapkan. "Alam ini sulit diprediksi, misalnya jembatan Comal, infrastruktur yang sudah jelas bisa masih amblas dan itu sulit diprediksi, namun yang jelas stok BBM aman dan mudah-mudahan tidak ada kendala dalam pendistribusian BBM, sehingga ketersediaan BBM masyarakat terpenuhi dengan baik," katanya.