Sabtu 19 Jul 2014 14:45 WIB

Bank BUMN Disarankan Merger Hadapi MEA

Masyarakat Ekonomi ASEAN
Foto: blogspot.com
Masyarakat Ekonomi ASEAN

REPUBLIKA.CO.ID, BATAM -- Wakil Ketua Komisi XI DPR RI Harry Azhar Azis menyarankan agar bank-bank BUMN bersifat umum untuk merger menghadapi pelaksanaan Masyarakat Ekonomi ASEAN 2015 agar bisa bertahan dalam persaingan dengan bank-bank negara ASEAN lainnya.

"Bank-bank yang bersifat universal agar dimerger, yang paling mungkin itu adalah BNI dengan Bank Mandiri," kata Harry di Batam, Sabtu.

Dengan disatukan, maka akan menambah besar aset sekaligus modal bank BUMN sehingga bisa bersaing dengan bank-bank ASEAN.

Apalagi, negara-negara ASEAN menyepakati untuk mengajukan masing-masing dua bank yang bisa beroperasi di negara ASEAN lainnya dalam pemberlakuan MEA. Maka, Indonesia harus menyiapkan bank BUMN untuk bisa bersaing.

Saat ini, ada beberapa bank Indonesia yang dianggap kuat, di antaranya Bank Mandiri, BNI dan BCA untuk diajukan dalam kesepakatan MEA.

Sementara untuk bank khusus seperti BTN dan BRI, Harry menyarankan untuk tidak dimerger, melainkan dengan memperkuat modalnya.

Menurut Harry, meskipun aset BRI tidak sebanyak Bank Mandiri, namun margin yang diperolehnya besar, mencapai Rp17 triliun tiap tahun. Sayangnya, keuntungan itu tidak dikembalikan pada BRI, namun disetor ke APBN.

Harry menyarankan agar margin yang diperoleh BRI dikembalikan menjadi modal BRI, untuk memperbesar kapasitas bank itu, dalam menghadapi persaingan MEA.

"Jika tidak diambil devidennya, maka dalam lima tahun marginnya bisa Rp85 trilun," kata dia.

Ia berharap langkah-langkah strategis untuk bank BUMN itu bisa segera diterapkan oleh pemerintahan yang akan datang.

"Kebijakan ini tidak bisa diambil sekarang, karena Presiden SBY sudah menyatakan tidak akan mengambil kebijakan strategis. Jadi ini menjadi tantangan untuk Presiden terpilih nantinya," kata dia.

Menurut dia, kedua calon wakil presiden memiliki visi yang baik dalam pengembangan perbankan nasional, terutama terkait bank khusus. Bedanya Hatta pada bank khusus petani dan nelayan sedangkan Jusuf Kalla pada bank khusus UMKM.

"Presiden harus menunjuk Menteri Keuangan yang memiliki kapasitas yang memahami persoalan ini," kata Harry.

Di Jakarta, Direktur Bank Mandiri Tbk Pahala N. Mansury menilai bahwa konsolidasi perbankan sebagai salah satu upaya meningkatkan keterampilan dan memperkuat modal dalam menghadapi masyarakat ekonomi Asean (MEA) 2020 mendatang.

Ia mengatakan konsolidasi perbankan juga bisa dijadikan sebagai salah satu cara untuk meningkatkan keterampilan dalam menghadapi integrasi perbankan ASEAN pada 2020 mendatang.

"Persaingan di tingkat ASEAN pada 2020 nanti sudah akan benar-benar terbuka," ucapnya.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement