REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Pemerintah berencana mempercepat pembangunan kilang minyak. Selama ini proses pembangunan mandek karena investor memiliki keiginan yang berbeda dan spesifik.
Menteri Koordinator Bidang Perekonomian, Chairul Tanjung mengatakan masalah ini harus ditangani per kasus. Meskipun demikian, pemerintah menggunakan rujukan peraturan yang sama untuk memenuhi kebutuhan investor.
"Kalau sudah ada yang serius bangun, kita tanya mintanya apa, nanti dirapatkan. Ini kan besar, tempat lokasi beda-beda, nanti beda juga kondisi finansialnya," katanya Kamis (11/7) malam.
Rapat bersama jajaran Kementerian Keuangan malam tadi juga membahas kelanjutan proyek pembangunan kabel bawah laut tegangan tinggi arus searah (hingh Voltage Dirtect Current/HVDC) Jawa-Sumatera sebesar 500 kilovot (kV). Hasilnya, Indonesia mendapatkan pinjaman sebesar 2,2 miliar dolar AS dari Japan International Coorperation Agency (JICA).
Proyek ini tersendat sejak diterapkan pembatasan utang luar negeri September 2012. JICA juga menjadi donor pembiayaan tahap pertama dan kedua, dengan total 1,19 miliar dolar AS.