Kamis 10 Jul 2014 07:47 WIB

Wall Street Berakhir Naik Didukung Laba Alcoa dan Risalah Fed

Penanda Wall Street, New York, Amerika Serikat.
Foto: blog.doostang.com
Penanda Wall Street, New York, Amerika Serikat.

REPUBLIKA.CO.ID, NEW YORK -- Saham-saham di Wall Street berakhir dengan keuntungan moderat pada Rabu (Kamis pagi WIB), menyusul permulaan musim laporan laba yang kuat dari Alcoa dan risalah pertemuan Federal Reserve mengindikasikan berakhirnya program pembelian obligasi pada Oktober.

Indeks Dow Jones Industrial Average naik 78,99 poin (0,47 persen) menjadi ditutup pada 16.985,61.

Indeks berbasis luas S&P 500 naik 9,12 poin (0,46 persen) menjadi berakhir di 1.972,83, sedangkan indeks komposit teknologi Nasdaq menguat 27,57 poin (0,63 persen) menjadi 4.419,03.

Keuntungan pada Rabu menghentikan kemerosotan selama dua hari berturut-turut.

Alcoa secara tidak resmi memulai musim laba kuartal kedua setelah pasar ditutup pada Selasa dengan keuntungan 138 juta dolar AS, naik dari kerugian sebesar 119 juta dolar AS setahun yang lalu. Perusahaan diuntungkan dari biaya yang lebih rendah dan mengatakan permintaan aluminium di jalur untuk meningkatkan tujuh persen pada 2014.

Saham Alcoa melonjak 5,7 persen menjadi 15,69 dolar AS.

Risalah pertemuan penetu kebijakan Komite Pasar Terbuka Federal (FOMC) pada Juni menunjukkan bank sentral berencana untuk mengakhiri stimulus program pembelian obligasinya pada Oktober.

Namun Fed juga memperkirakan tidak akan mulai menaikkan suku bunga acuannya yang mendekati nol untuk "waktu yang cukup" setelah program pembelian aset berakhir, "terutama jika inflasi diproyeksikan terus berjalan di bawah target jangka panjang Komite 2,0 persen," kata risalah.

"Mereka masih belum dalam terburu-buru untuk mengubah kebijakan moneter," kata Peter Cardillo, kepala ekonom pasar di Rockwell Global Capital.

Saham American Airlines melonjak 4,3 persen karena mengatakan mereka mengharapkan margin laba sebelum pajak sebesar 12-13 persen pada kuartal kedua, naik dari kisaran 10-12 persen yang diperkirakan pada Mei.

The Container Store jatuh 8,4 persen setelah perusahaan melaporkan kerugian 3,6 juta dolar AS pada kuartal pertama tahun fiskalnya pada penurunan 0,8 persen dibandingkan penjualan toko.

"Konsisten dengan begitu banyak rekan pengecer kami, kami mengalami ritel 'funk'," kata Kip Tindell, kepala eksekutif dari Container Store.

Salix Pharmaceuticals mengumumkan pihaknya mencapai kesepakatan untuk menggabungkan anak perusahaan yang berbasis di Irlandia, Cosmo Farmasi of Italy. 

Perusahaan mengatakan transaksi tersebut akan meningkatkan kepemilikan Salix dalam pengobatan penyakit gastrointestinal dan hasil pajak yang lebih rendah. 

Saham Salix turun 2,9 persen.

Harga obligasi naik. Imbal hasil pada obligasi 10-tahun AS turun menjadi 2,55 persen dari 2,57 persen pada Selasa, sementara pada obligasi 30-tahun turun menjadi 3,36 persen dari 3,38 persen. Harga dan imbal hasil obligasi bergerak terbalik.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement