REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- PT Bakrieland Development Tbk (ELTY) membukukan penurunan laba komprehensif sampai 31 Maret 2014 sebesar 40,6 persen dari Rp 300,66 miliar menjadi Rp 178,57 miliar. Penurunan laba didorong oleh turunnya pendapatan hampir setengahnya.
Pendapatan perusahaan milik Bakrie Grup ini tercatat turun sebesar 40,75 persen dari Rp 1,122 triliun menjadi Rp 664,69 miliar. Padahal, beban pokok penghasilan turun dari Rp 430,28 miliar menjadi 422,95 miliar. "Hal ini membuat laba kotor turun dari Rp 692,61 miliar menjadi Rp 241,74 miliar," tulis pernyataan Bakrieland dalam laporan kepada Bursa Efek Indonesia (BEI), Rabu (9/7).
Penghasilan Bakrieland terdiri dari penjualan tanah, rumah dan apartemen sebesar 516,46 miliar atau 77,6 persen dari total pendapatan. Sementara, penghasilan dari hotel tercatat sebesar Rp 78,533 miliar. Sewa dan pengelolaan perkantoran tercatat senilai Rp 55,47 miliar. Sisanya pendapatan diperoleh dari sewa ruangan sebesar Rp 14,22 miliar. Mayoritas pendapatan perseroan mengalami penurunan, kecuali sewa perkantoran yang meningkat hampir dua kali lipat.
Selain pendapatan yang turun, perseroan juga mengalami rugi selisih kurs yang nilainya cukup besar. Per Maret 2014, rugi selisih kurs Bakrieland sebesar Rp 20,135 miliar dari Maret 2013 sebesar Rp 3,948 miliar.
Liabilitas Bakrieland per kuartal pertama 2014 sebesar Rp 4,86 triliun. Sementara, ekuitas tercatat sebesar Rp 7,343 triliun.