REPUBLIKA.CO.ID, PALEMBANG -- Menyusul terbitnya Peraturan Pemerintah (PP) yang mensahkan Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) Tanjung Api-Api, Pemerintah Provinsi Sumatera Selatan (Pemprov Sumsel) bergerak cepat.
Kamis (3/7) Gubernur Sumatera Selatan, Alex Noerdin menerima General Manager PT PLN WS2JB (Wilayah Sumatera Selatan, Jambi dan Bengkulu) Paranai Suharpan beserta staf. Dalam pertemuan tersebut BUMN listrik tersebut menyatakan siap memasok kebutuhan listrik di KEK Tanjung Api-Api.
Menurut Paranai Suharpan, PT PLN akan membangun jaringan listrik dengan jalur sejauh 70 kilometer. Untuk melengkapi fasilitas tersebut PT PLN merencanakan investasi mencapai Rp10 miliar untuk membangun jaringan listrik di Tanjung Api-Api (TAA).
“Kita mendukung perkembangan TAA, karena akan menjadi pusat perekonomian baru di Sumsel. Maka dibutuhkan rencana jaringan listrik,” kataGM PT PLN WS2JB.
Paranai menjelaskan, PT PLN belum bisa memprediksi secara pasti menggambarkan kebutuhan listrik di TAA apalagi sebagian wilayahnya nanti menjadi Kawasan Ekonomi Khusus (KEK).
“Listrik yang sudah tersedia saat ini ada 60 Mega Watt dari pembangkit 2 x30 Megawatt. Kini dengan adanya jaringan baru ini akan bertambah untuk menopang TAA secara keseluruhan di luar KEK,” ujarnya.
Untuk memenuhi kebutuhan listrik tersebut, PT PLN WS2JB sudah menyiapkan gardu induk bertenaga 60 MW di Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) TAA. Hal tersebut dikatakan General Manager PT PLN WS2JB Paranai Suharpan, usai bertemu dengan Gubernur dalam rangka penyelesaian rencana perkuatan dan evakuasi daya sistem Pelabuhan Tanjung Api-api, di Griya Agung Palembang, Kamis (3/7).