REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat, neraca perdagangan Indonesia surplus 69,9 dolar AS pada Mei 2014. Surplus disebabkan kenaikan ekspor sebesar 3,73 persen menjadi 14,83 miliar dolar AS dibandingkan April.
Menteri Koordinator Perekonomian Chairul Tanjung mengatakan, surplus neraca perdagangan dapat berlanjut dengan kondisi tertentu.
"Kalau seandainya masalah minerba ini beres, misalnya, ya tentu nanti bukan cuma berlanjut kecil, namun juga berlanjut besar," ujar Chairul Tanjung, Selasa (1/7).
Ia berharap negosiasi minerba segera selesai. Pihak yang bernegosiasi diharapkan dapat memenuhi kewajibannya sesuai Undang-Undang (UU) dan PP sehingga ekspor segera berjalan.
Sementara itu, surplus neraca perdagangan juga telah menguatkan nilai tukar rupiah terhadap dolar AS. Rupiah pada Selasa (1/7) dalam kurs tengah Bank Indonesia (BI) tercatat pada 11.798 per dolar AS, menguat dari hari sebelumnya yang ditransaksikan pada 11.969 per dolar AS.