REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Danamon Syariah memiliki rencana terus memperluas pasar mereka di 2014. Hal ini dilakukan untuk meningkatkan pembiayaan mereka sepanjang tahun ini.
Direktur Danamon Syariah, Herry Hykmanto mengatakan kinerja pembiayaan unit usaha sepanjang kuartal I memang tak terlalu besar. saat ini pembiayaan secara umum tumbuh tujuh persen yaitu dari 1,7 triliun pada kuartal I 2013, saat ini Rp 1,9 triliun.
Hanya saja jika dijabarkan pembiayaan untuk usaha kecil menengah meroket 26 persen dari Rp 1,3 triliun menjadi Rp 1,6 triliun. Sedangkan untuk produk ritel rontok dari Rp 500 miliar menjadi Rp 300 miliar atau menurun 44 persen.
Penurunan ini menurut dia hal yang wajar karena selain belum fokus di pasar ritel, Danamon Syariah hanya memiliki satu produk konsumtif, yaitu gadai emas. Di saat yang sama, pembiayaan emas cenderung rata bahkan menurun. Oleh karena itu, perseroan pun meluncurkan bermacam produk unggulan, seperti Ijarah Muntahiya Bit Tamlik (IMBT). Produk pembiayaan ini ditujukan bagi perusahaan komersial yang ingin memiliki alat berat.
Melalui sistem sewa menyewa dengan tenor lima tahun, Danamon Syariah menawarkan harga yang kompetitif. ''(Pembiayaan) IMBT diharapkan bisa sebesar Rp 100-200 miliar,'' tuturnya, kemarin.
Ia pun berharap dengan berbagai produk yang dimiliki, pembiayaan Danamon Syariah bisa meningkat di semester kedua. Maksimal, pembiayaan melebihi tujuh persen atau bisa diatas 10 persen.