REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Menteri Keuangan Chatib Basri memprediksi pada Mei 2014 akan terjadi surplus neraca perdagangan sebesar 50 juta dolar AS atau lebih baik dari neraca perdagangan pada April yang tercatat defisit.
"Surplus kecil, maksimum 50 juta dolar AS," katanya saat ditemui di Jakarta, Jumat kemarin.
Chatib mengatakan neraca perdagangan Mei akan tercatat surplus, karena ekspor mengalami kinerja baik, terutama dari minyak sawit (CPO) yang harganya kembali normal di pasar internasional. "Ekspornya akan sedikit membaik, terutama CPO, karena yang lalu (ekspor) CPO-nya drop," katanya.
Namun, ia memperkirakan nilai impor dari bahan pangan, masih mengalami peningkatan karena tingginya permintaan dan konsumsi masyarakat menjelang puasa. "Impor masih lumayan, karena mau masuk puasa," ujar Menkeu.
Sebelumnya, Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat neraca perdagangan Indonesia selama April 2014 defisit 1,96 miliar dolar AS, yang merupakan selisih nilai total ekspor sebesar 14,29 miliar dolar AS dan total impor sebesar 16,29 miliar dolar AS.
Secara keseluruhan, neraca perdagangan Indonesia Januari-April 2014 masih tercatat defisit 894 juta dolar AS, dari total ekspor kumulatif sebesar 58,5 miliar dolar AS dan total impor kumulatif senilai 59,4 miliar dolar AS.