REPUBLIKA.CO.ID, MANADO -- Kepala Dinas Perindustrian dan Perdagangan Provinsi Sulawesi Utara (Sulut) Olvie Atteng mengatakan pada pekan kedua bulan Juni 2014 Amerika Serikat (AS) membeli 25 ton biji pala Sulut. "Ekspor biji pala sebanyak 25 ton tersebut mampu mendatangkan devisa sebesar 246.250 dolar Amerika Serikat," kata Olvie di Manado, Kamis (26/6).
Ekspor biji pala ke negara Adi Daya tersebut, kata dia, semakin menunjukkan bahwa pala sebagai salah satu komoditas penyumbang devisa cukup signifikan bagi Sulut. "Komoditas biji pala asal Sulut memang diminati Amerika Serikat, bahkan negara-negara lainnya sejak dulu, karena sangat banyak manfaatnya bagi masyarakat, antara lain untuk rempah-rempah," kata Olvie.
Hal tersebut, menurut Olive, harus dimanfaatkan para petani untuk meningkatkan produksinya dan menghasilkan tanaman pala berkualitas baik, agar makin disukai. Pala yang diproduksi di Kabupaten Kepulauan Sitaro, Sangihe, dan Talaud pun menarik minat pasar Afrika. Sebab, permintaan ekspor semakin banyak.
Selain biji pala juga diekspor ke berbagai negara fuli pala dan batok pala serta daging pala, pokoknya hampir semua produk turunannya sangat diminati negara internasional. Pihaknya mengingatkan kepada semua eksportir, pemerintah akan selalu membantu dalam pengurusan surat-surat seperti surat keterangan asal(SKA) tanpa pungutan apapun.