REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Direktur Penilaian Perusahaan Bursa Efek Indonesia (BEI) Hoesen mengemukakan bahwa Toko Buku Karisma berniat untuk melakukan penawaran umum perdana saham (IPO) dengan menargetkan dana yang diraih sekitar Rp330 miliar.
"Toko Buku Karisma ingin melakukan IPO dengan memakai buku keuangan Maret 2014 sebagai salah satu syaratnya. Jika berjalan lancar, perusahaan itu akan tercatat sahamnya di BEI pada semester II tahun ini," ujar Hoesen di Jakarta, Rabu.
Ia mengemukakan bahwa Toko Buku Karisma memiliki ekuitas berkisar Rp200 miliar - Rp300 miliar. Dalam aksi IPO nanti, jumlah saham yang akan dilepas ke publik sekitar 30 persen dari modal dasar dan disetor perusahaan.
"Salah satu penjamin emisinya adalah PT BCA Securities," ucap Hoesen.
Saat ini, TB Karisma memiliki lebih dari 55 gerai yang tersebar di kota-kota Indonesia. Jaringan toko buku itu didirikan pada tahun 1996, umumnya menjual berbagai produk buku, alat tulis, kebutuhan sekolah dan majalah.
Hoesen menambahkan bahwa pada 2014 pihaknya menargetkan 30 perusahaan melakukan IPO. Sepanjang tahun ini tercatat sebanyak 12 perusahaan telah melakukan IPO, sementara dalam "pipeline" Bursa sebanyak tujuh perusahaan.
"Pada Jumat (27/6) nanti, PT Chitose International Tbk akan mencatatkan sahamnya di BEI, jadi jumlahnya menjadi 13 perusahaan," ucapnya.
Sementara itu, 12 perusahaan yang telah mencatatkan sahamnya di BEI pada 2014 yakni PT Bank Panin Syariah Tbk (PNBS), PT Bank Ina Perdana Tbk (BINA), PT Asuransi Mitra Maparya Tbk (ASMI), PT Capitol Nusantara Indonesia Tbk (CANI), PT Tunas Alfin Tbk (TALF).
Selain itu, PT Bali Towerindo Sentra Tbk (BALI), PT Wika Beton Tbk (WTON), PT Graha Layar Prima Tbk (BLTZ), PT Intermedia Capital Tbk (MDIA), PT Eka Sari Lorena Transport (LRNA), PT Dwi Aneka Jaya Kemasindo Tbk (DAJK), dan PT Link Net Tbk (LINK).