Rabu 25 Jun 2014 19:34 WIB

RUPST BEI Setujui Angkat Dewan Komisaris Baru

Bursa Efek Indonesia
Foto: Adhi Wicaksono/Republika
Bursa Efek Indonesia

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Rapat umum pemegang saham tahunan (RUPST) PT Bursa Efek Indonesia (BEI) menyetujui untuk mengangkat dan menetapkan anggota dewan komisaris baru masa bakti 2014-1017. "Susunan dewan komisaris baru BEI tidak akan memengaruhi cara kerja direksi Bursa ke depannya," ujar Direktur Utama BEI Ito Warsito usai RUPST di Jakarta, Rabu (25/6).

Ia mengatakan bahwa susunan dewan komisaris yang baru saat ini memiliki visi dan misi yang sama dengan Direksi BEI untuk memajukan industri pasar modal Indonesia. Disebutkan, susunan anggota dewan komisaris BEI yang baru yakni Robinson Simbolon sebagai Komisaris Utama, dan Komisaris terdiri dari Hendra H Kustarjo, Dwi Soetjipto, Lydia Trivelly Azhar, dan Hari Purwantono.

Sementara anggota dewan Komisaris BEI yang berakhir masa baktinya yakni I Nyoman Tjager, Chaeruddin Berlian, Felix Oentoeng Soebagjo, Johnny Darmawan, dan Suwantara Gotama. Dari data yang diterima, Robinson Simbolon sebelumnya menjabat sebagai Deputi Komisioner Pengawas Pasar Modal OJK. Kemudian, Hendra H Kustarjo saat ini menjabat Presiden Direktur PT Panca Global Securities), Lydia Trivelly Azhar (Direktur PT Buana Capital), Dwi Soetjipto (Direktur Utama PT Semen Indonesia Tbk), dan Hari Purwantono (Country Managing Partner Ernst & Young).

Dalam kesempatan itu, Ito Warsito juga memaparkan bahwa secara aklamasi, RUPST juga menyetujui laporan tahunan termasuk laporan tugas pengawasan dewan komisaris dan mengesahkan laporan keuangan perseroan untuk tahun buku 2013. Ia menambahkan bahwa RUPST BEI juga menetapkan honorarium anggota Dewan Komisaris Perseroan masa bakti 2014-2017, dan menyetujui pemberian uang jasa pengabdian bagi anggota Dewan Komisaris Perseroan yang berakhir masa baktinya.

Selain itu, RUPST BEI menunjuk Kantor Akuntan Publik (KAP) Osman Bing Satrio dan Eny sebagai Akuntan Publik untuk tahun buku 2014. Dalam RUPST BEI itu, dihadiri oleh 112 pemegang saham atau 98,25 persen dari jumlah pemegang saham yang memiliki hak suara.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement