REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- PT Adhi Karya (Persero), Tbk melalui salah satu anak perusahaannya, PT Adhi Persada Gedung (APG), mulai merambah pembangunan di sektor hospitality. Topping off Hotel GranDhika Blok M sebagai tanda selesainya pembangunan struktur hingga atap bangunan dilakukan Rabu (25/6) di Jakarta. Hadir dalam acara topping off GranDhika Menteri BUMN Dahlan Iskan dan Puteri Indonesia 2014 Nabila Putri.
Dirut Adhi Karya, Kiswodarmawan, mengatakan, pembangunan hotel Grandhika merupakan sinyal bahwa BUMN tersebut siap untuk melebarkan sayapnya ke bisnis hospitality. “Pembangunan GranDhika merupakan salah satu implementasi dari visi misi PT Adhi Karya. Salah satunya melaksanakan bisnis hospitality yang terkait dengan konstruksi,” kata Kiswodarmawan.
Bisnis hotel yang dilakukan Adhi Karya diawali dari ide mengoptimalkan aset-aset yang semula digunakan sebagai kantor-kantor Divisi Operasi Adhi Karya. Aset-aset tersebut diubah menjadi hotel sehingga mampu memberikan nilai tambah. Pembangunan hotel juga sekaligus sebagai bentuk transformasi bisnis perusahaan yang terus tumbuh secara berkelanjutan.
Hotel GranDhika Blok M Jakarta dibangun di atas tanah bekas kantor Adhi Karya. Nilai investasi hotel yang berdiri di atas tanah seluas 2.740 m2 tersebut mencapai Rp 231 miliar. Hotel ini nantinya akan memiliki 255 kamar, 16 lantai, dan dilengkapi dengan 13 ruang pertemuan. Selain itu hotel juga dilengkapi sejumlah fasilitas penunjang lainnya seperti kolam renang, restoran, dan spa. GranDhika yang memiliki kualifikasi hotel bintang empat itu rencananya akan dioperasikan mulai akhir tahun 2014.
Kepala Divisi Hotel Adhi Karya, Triyoni, mengatakan, pendanaan hotel merupakan gabungan dari ekuitas perusahaan dan kredit investasi bank. Komposisi pendanaan terdiri atas 30 persen dana perusahaan dan 70 persen kredit investasi.
Hotel GranDhika Blok M, menurut Triyoni, menargetkan tingkat okupansi sebesar 60-70 persen di tahun pertamanya. Diharapkan dari tingkat okupansi tersebut GranDhika mampu menghasilkan laba bersih Rp 60-70 miliar per tahun.
Triyoni optimistis target tersebut akan terus meningkat pada tahun-tahun selanjutnya mengingat lokasi hotel yang diapit komplek institusi dan pusat perbelanjaan. Selain di Jakarta, tahun ini PT APG yang merupakan anak perusahaan dalam bidang konstruksi gedung tinggi, mulai membangun hotel di Medan dan Bekasi.