Sabtu 21 Jun 2014 10:02 WIB

Hadapi MEA, Kementan Dorong Perkembangan Sentra Pengemasan

Makanan instan dalam kemasan (ilustrasi)
Makanan instan dalam kemasan (ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID, MATARAM -- Kementerian Pertanian (Kementan) mendorong perkembangan sentra pengemasan guna meningkatkan daya saing produk hortikultura mengadapi Masyarakat Ekonomi ASEAN (MEA) 2015.

Wakil Menteri Pertanian Rusman Heriawan dalam sambutannya pada Pertemuan Nasional Hortikultura di Mataram, Nusa Tenggara Barat, Sabtu (21/6), mengatakan salah satu upaya untuk meningkatkan nilai tambah serta daya saing produk hortikultura, yakni dengan diversifikasi produk olahan serta memperpanjang masa simpan. "Potensi hortikultura cukup besar namun terdapat beberapa kendala antara lain produknya bersifat musiman sehingga harga menjadi fluktuatif," katanya.

Selain itu, tambah dia, pada umumnya produk hortikultura mudah rusak (perishable). Untuk itu, lanjut dia, diperlukan teknologi penanganan lebih lanjut untuk mengantisipasinya, salah satunya dengan pengembangan sentra pengemasan (packing house).

Rusman menilai seringkali kemasan menjadi kendala dalam menembus pasar modern maupun ekspor. Menurut dia, produk olahan hortikultura yang sebagian besar diproduksi di pedesaan harus tetap memenuhi standar mutu dan keamanan pangan yang dipersyaratkan pasar.

Saat ini, Rusman menyebutkan telah dibangun 372 unit sentra pengemasan di 300 kabupaten-kota sejak 2010-2014, antara lain lima unit dibangun pada 2013 di Jawa Barat, Kalimantan Barat, Sulawesi Selatan, Sulawesi Utara dan Nusa Tenggara Barat. Dia menambahkan sudah dibangun delapan unit sentra pengemasan pada 2014.

"Dengan difasilitasinya rumah sentra pengemasan maka unit pengolahan hortikultura milik kelompok dapat membeli kemasan yang sesuai, baik dari aspek perlindungan produk, maupun dari segi estetikanya," katanya.

Untuk itu, kompetisi rumah pengemasan juga harus ditingkatkan seiring dengan semakin berkembangnya teknologi pengemasan. "Hal ini harus kita perjuangkan terus guna mengisi peluang pasar yang cukup besar, baik pasar domestik maupun pasar internasional," katanya.

Dia berharap adanya dukungan dana dari APBD provinsi maupun kabupaten-kota yang terintegrasi dengan APBN. Ia juga mengharapkan dukungan dari Asosiasi Pengolah Hortikultura (Aspehorti) yang berfungsi sebagai fasilitator, pemasaran, promosi, informasi pasar dan teknologi.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement