Senin 16 Jun 2014 10:46 WIB

Krisis Irak Membuat Kecemasan di Pasar Saham Indonesia

Bursa Efek Indonesia (BEI)
Foto: Republika/Adhi Wicaksono
Bursa Efek Indonesia (BEI)

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Indeks harga saham gabungan (IHSG) di Bursa Efek Indonesia (BEI) Senin dibuka turun 2,59 poin atau 0,05 persen menjadi 4.924,06 didorong sentimen negatif eksternal, sedangkan indeks 45 saham unggulan (LQ45) melemah 0,67 poin (0,08 persen) ke level 831,98.

Head of Research Valbury Asia Securities Alfiansyah di Jakarta, Senin (16/6) mengatakan bahwa kondisi krisis yang terjadi di Irak menyusul adanya pemberontakan di negeri itu membuat kecemasan di pasar saham global, termasuk di Indonesia. "Krisis Irak itu telah membawa harga minyak mentah dunia meningkat, tentunya itu menjadi kekhawatiran pasar tehadap ekonomi global yang tengah dihadapi perlambatan," katanya.

Apalagi, lanjut dia, ditambah dengan krisis di Ukraina yang juga mengancam pasokan gas ke Uni Eropa. Dari dalam negeri, menurut Alfiansyah, Bank Indonesia yang mempertahankan suku bunga di level 7,5 persen dinilai positif kalangan pasar.

"Bank Indonesia nampaknya mewaspadai ketidakstabilan pelebaran yang berkelanjutan pada neraca transaksi berjalan. Untuk Itu BI akhirnya mempertahankan tingkat suku bunga di level 7,5 persen, langkah tersebut ditujukan untuk membantu memberikan kepercayan investor," katanya.

Bursa regional, di antaranya indeks Bursa Hang Seng melemah 10,91 poin (0,05 persen) ke level 23.308,26, indeks Nikkei turun 85,17 poin (0,57 persen) ke level 15.011,67 dan Straits Times menguat 0,24 poin (0,01 persen) ke posisi 3.293,60.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement