REPUBLIKA.CO.ID, CHICAGO -- Harga emas berjangka di divisi COMEX New York Mercantile Exchange turun untuk keenam sesi berturut-turut pada Senin (2/6) atau Selasa (3/6) pagi WIB, tertekan kinerja baik dari pasar ekuitas Amerika Serikat pada Mei. Kontrak emas yang paling aktif untuk Agustus turun dua dolar AS, atau 0,16 persen, menjadi menetap di 1.244 dolar AS per ounce.
Harga emas pada Mei pekan lalu dilaporkan berada di titik terburuk di tahun ini. Hal ini dikarenakan para investor terus menyerbu pasar ekuitas. Namun demikian, data ekonomi positif yang dirilis pada Senin (2/6), menahan kejatuhan harga emas lebih lanjut.
Angka akhir Markit untuk kondisi manufaktur AS pada Mei mencapai 56,4, dibandingkan dengan angka awal 56,2 dan Institute for Supply Management (ISM) melaporkan bahwa indeks manufaktur AS naik menjadi 55,4 persen pada Mei dari 54,9 persen pada April. Sementara itu indeks pembelian manajer (PMI) resmi Cina untuk kegiatan manufaktur naik menjadi 50,8 pada Mei dibandingkan dengan 50,4 pada April.
Rata-rata pergerakan 50-hari untuk emas sekarang telah melewati di bawah pergerakan yang lebih lambat, rata-rata 200-hari. Emas sekarang tidak memiliki kekuatan pendorong yang jelas. Analis pasar memperingatkan bahwa pasar emas berada dalam waktu yang sulit.
Sementara harga perak untuk pengiriman Juli naik 5,7 sen dolar AS, atau 0,31 persen, menjadi ditutup pada 18,739 dolar AS per ounce. Sedangkan harga platinum untuk pengiriman Juli turun 16 dolar AS, atau 1,1 persen, menjadi berakhir pada 1.436,7 dolar AS per ounce.