Senin 02 Jun 2014 21:42 WIB

Penerapan PPnBM Tak Surutkan Advan Bangun Pabrik Ponsel

Hammer Advan
Foto: antara/Try Reza Essra
Hammer Advan

REPUBLIKA.CO.ID,JAKARTA--Rencana penerapan pajak barang mewah (PPnBM) yang kini masih jadi wanaca publik tidak mempengaruhi proses pembangunaN pabrik ponsel Advan. Advan terus melakukan persiapan-persiapan untuk mewujudkan pembangunan pabrik ponsel yang dipusatkan di Semarang, Jawa-Tengah.

''Hal tersebut merupakan  langkah strategis  dan komitmen Advan  untuk merealisasikan mimpi besar sebagai anak bangsa,'' kata Tjandra Lianto, Direktur marketing Advan.

Tjandra menyadari untuk membangun pabrik ponsel tidak semudah membalikkan telapak tangan. Banyak hal yang perlu dipersiapkan, mulai dari lokasi, perijinan, mitra kerja, sumber daya manusia dan tentunya modal yang tidak sedikit.

Kendati demikian, pihaknya optimistis, setahap demi setahap realisasi pembangunan pabrik akan secepatnya terwujud. “Sejauh ini tidak ada hambatan yang krusial mengenai rencana pembangunan pabrik ponsel. Semuanya berjalan sesuai dengan planning,” ungkap Tjandra.

Secara arif  Tjandra menyikapi  tentang rencana penerapan pajak barang mewah (PPnBM) terhadap smartphone, ”Itu  kan masih wacana, masih belum menjadi kebijakan. Jadi sejauh ini tidak ada dampak apapun terhadap kami. Baik mengenai proses pembangunan pabrik maupun dampak lainnya,” tandas Tjandra.   

Sebagai informasi, untuk tahap awal pabrik ponsel  Advan  memiliki  kapasitas produksi hingga 30 ribu unit tiap bulannya. Sedangkan dana yang dipersiapkan sekitar Rp. 100 miliar. Nantinya, lanjut Tjandra kapasitas produksi bisa bertambah seiiring dengan waktu dan kebutuhan pasar.

Pembangunan pabrik smartphone dan tablet tersebut  diharapkan akan memacu persaingan yang lebih sehat dan  kompetitif. Langkah ini juga sebagai  wujud keseriusan Advan dalam membangun bisnis smartphone dan  tablet.

”Dengan pembangunan pabrik tersebut, kami ingin membuat pondasi bahwa kami mampu  menjadi tuan rumah di negeri sendiri dan menjadi produk kebanggaan bangsa Indonesia,” tandas Tjandra.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement