REPUBLIKA.CO.ID, CHICAGO - Emas berjangka di divisi COMEX New York Mercantile Exchange turun untuk kelima hari berturut-turut pada Jumat (30/5) waktu setempat atau Sabtu (31/5) pagi WIB. Penurunan ini terjadi karena meningkatnya kekuatan di pasar ekuitas sehingga menurunkan kebutuhan emas sebagai "safe haven".
Kontrak emas yang paling aktif untuk Agustus turun 11,1 dolar AS, atau 0,88 persen, menjadi menetap di level 1.246 dolar AS per ounce. Harga emas turun 3,5 persen selama seminggu dan 3,9 persen selama sebulan, penurunan mingguan dan bulanan terbesar mereka tahun ini. Dalam laporan Xinhua disebutkan data-data tersebut menunjukkan didasarkan pada kontrak yang paling aktif.
Emas jatuh ke tingkat terendah empat bulan terakhir karena pasar ekuitas AS mencapai rekor tertinggi. Para analis mengatakan bahwa emas telah didukung oleh geopolitik sejak Maret, sementara kekuatan dalam saham telah mempertahankan tekanan pada logam mulia. Sekarang, karena ketegangan Ukraina berkurang, pedagang kembali ke pasar saham untuk berinvestasi, mereka menambahkan .
Penurunan daya tarik emas selanjutnya, data dari Institute for Supply Management (ISM) yang berbasis di AS menunjukkan bahwa manufaktur di wilayah Chicago meningkat pada April. Indeks Pembelian Manajer (PMI) naik menjadi 65,5 pada Mei dari 63,0 pada April dan merupakan yang tertinggi sejak Oktober.
Namun, dampak dari laporan ini sedikit diimbangi oleh data yang dirilis oleh Departemen Perdagangan AS, yang menunjukkan bahwa belanja konsumen merosot dalam penyesuaian musiman 0,1 persen pada April.
Perak untuk pengiriman Juli turun 33,2 sen, atau 1,75 persen, menjadi ditutup pada 18,682 dolar AS per ounce. Platinum untuk pengiriman Juli turun 7,4 dolar AS, atau 0,51 persen, menjadi ditutup pada 1.452,7 dolar AS per ounce.