REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Untuk mengatasi kekurangan gas bagi PT Perusahaan Listrik Negara (PLN) dan industri di Jawa Barat, PT Pertamina Gas (Pertagas) mulai membangun pipa gas dari Muara Karang ke Muara Tawar. Pipa tersebut akan mengalirkan gas hasil regasifikasi Floating Storage Regasification Unit (FSRU) Jawa Barat ke PLN di Muara Tawar dan beberapa industri di Jawa Barat.
Proyek yang menelan biaya 65,94 juta dolar AS atau sekitar Rp 75,83 miliar dibangun sepanjang 30 km dengan menggunakan pipa dengan diameter 24 inci. ''Dimulainya proyek ini sebagai realisasi percepatan proyek infrastruktur Pertamina Gas, yang pada akhirnya dapat berkontribusi pada peningkatan penggunaan gas sebagai alternatif,” jelas Presiden Direktur Pertagas dalam acara Management Walktrough di Konstruksi proyek di Kawasan Berikat Nusantara (KBN), Jumat (23/5) siang.
Pipa Muara Karang – Muara tawar itu memiliki kapasitas 270 juta kaki kubik (mmscfd). Proyek yang dilakukan oleh Konsorsium Hutama Karya – Moeladi – Promatcon Tepatguna itu membutuhkan waktu satu tahun konstruksi. Proyek akan komisioning direncanakan pada kuartal kedua 2015.
Pipa Muara Karang-Muara Tawar ini menerapkan konsep open acces. Pertagas akan mendapatkan toll fee dari setiap gas yang dialirkan melalui pipa ini dengan nilai sesuai yang ditetapkan oleh BPH Migas. “Proyek ini start di Mei 2014. Pertagas yakin ini bisa selesai on schedule,” tambah Hendra.
Proyek ini makin mengokohkan Pertagas dalam mengintregrasikan jaringan pipa gas di Pulau Jawa. “Dengan running-nya proyek ini Pertagas sanggup memenuhi tantangan yang diberikan untuk mempercepat pembangunan infrastruktur gas di Indonesia,” tambahnya.