Rabu 21 May 2014 13:17 WIB

Menteri PU: PDAM se Indonesia Sehat Tahun 2019

Petugas PDAM memeriksa kadar air di sebuah instalasi
Foto: Antara
Petugas PDAM memeriksa kadar air di sebuah instalasi

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA--Menteri Pekerjaan Umum Djoko Kirmanto menargetkan bahwa Perusahaan Daerah Air Minum (PDAM) seluruh Indonesia akan berkembang secara sehat pada tahun 2019, sehingga kebutuhan air bersih untuk masyarakat akan terpenuhi.

"Saat ini, PDAM yang sehat masih 50 persen, nanti semuanya akan diusahakan sehat, sehingga PDAM akan mudah didorong untuk maju," katanya setelah membuka 'Indo Water 2014' di Surabaya, Rabu.

Di sela-sela pameran dan pertemuan "Indo Water 2014" yang diikuti 200 peserta dari 20 negara di Surabaya pada 21-23 Mei itu, ia menjelaskan upaya penyehatan PDAM antara lain tarif yang sesuai dengan biaya produksi, manajer yang sesuai dengan keahlian, dan perbaikan pembiayaan.

"Jadi, nantinya tidak ada tarif abal-abal di PDAM, yakni tarif yang nggak mampu menutupi biaya produksi, kemudian direktur teknik yang tidak mengerti masalah teknik, atau direktur keuangan yang tidak paham soal keuangan. Pembiayaan juga akan diperbaiki melalui perbankan," katanya.

Oleh karena itu, Kementerian PU menyelenggarakan "Indo Water" di Jakarta dan Surabaya dalam beberapa kali (di Jakarta sejak tahun 2001 dan di Surabaya sejak tahun 2010) untuk mengundang produsen dalam bidang teknologi pengolahan air, air limbah, energi terbarkan, dan sanitasi.

"Harapan kami, para produsen dari beberapa negara, seperti Eropa, Tiongkok, Korea, Singapura, Jepang, dan Taiwan akan melihat potensi pasar alat-alat mereka di Indonesia, sehingga mereka akan tertarik membuka cabang di sini, bukan di Malaysia atau Singapura," katanya.

MDGs 2015

Dengan berbagai upaya itu, Djoko Kirmanto menyatakan optimistis bahwa Indonesia akan mampu mencapai target "Millennium Development Goals" (MDGs) 2015 di bidang lingkungan, terutama air bersih dan sanitasi.

"Saya optimistis target MDGs 2015 sebesar 68,86 persen untuk air bersih dan 62,42 persen untuk sanitasi akan tercapai, karena tahun 2013 telah tercapai 67,7 persen untuk air bersih dan 59,7 persen untuk sanitasi," katanya.

Menurut dia, air bersih dan sanitasi itu penting untuk mewujudkan pembangunan berkelanjutan yang merupakan salah satu dari target MDGs yang dicanangkan PBB. Untuk sanitasi, Indonesia menargetkan sanitasi akan berkembang dari individul, komunal, hingga ke skala kota.

"Bahkan, dalam rencana strategi pembangunan jangka panjang kita, Indonesia akan mampu mencapai target 100 persen untuk air bersih dan sanitasi pada tahun 2019, meskipun tantangan kita cukup banyak," katanya.

Ia menyebut sejumlah tantangan untuk pencapaian target MDGs di bidang lingkungan itu, di antaranya penduduk yang tersebar hingga pulau-pulau terpencil, perubahan iklim, urbanisasi dan pertumbuhan ekonomi, dan sebagainya.

"Semuanya menyebabkan pembuangan air dan limbah meningkat, sehingga mendorong terjadinya pencemaran dan pengambilan air tanah secara berlebihan. Namun, berbagai upaya yang kreatif akan mampu mengatasinya, termasuk penggunaan teknologi akan bisa mempercepat," katanya.

sumber : antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement