REPUBLIKA.CO.ID, TAKENGON -- Bupati Aceh Tengah, Nasaruddin menjelaskan, produk komoditas kopi asal dataran tinggi "Tanah Gayo" kini telah dipasarkan ke 17 negara di dunia seperti Amerika Serikat, Jepang, Jerman, Belanda dan Inggris.
"Kopi Gayo kini telah dipasarkan dalam jumlah besar di sejumlah negara, karenanya semua pihak bisa menjaga kualitas dan kuantitas dari komoditas itu," katanya di Takengon, Rabu (13/5).
Hal tersebut juga disampaikan bupati dalam pertemuannya dengan Wakil Duta Besar Indonesia untuk Belgia, Ignacio Kristanyo Hardojo yang mengunjungi Aceh Tengah. Namun, ekspor kopi asal dataran tinggi "Tanah Gayo" ke mancanegara itu lebih banyak dilakukan melalui pelabuhan Belawan Medan, Sumatera Utara.
Sementara itu, Wakil Dubes Indonesia untuk Belgia, Ignacio Kristanyo Hardojo mengatakan, nama "Gayo" sudah terkenal di negara-negara eropa, tetapi masih sulit untuk ditemukan produknya. Namun, ia berjanji kedepan akan lebih gencar mempopulerkan kopi "Gayo" kepada masyarakat eropa.
Selama di Aceh Tengah, Wakil Dubes RI mengunjungi lokasi pembibitan milik Sudomo di Kecamatan Pegasing, kemudian melihat proses penyortiran dan pengemasan kopi serta uji aroma dan cita rasa di Koperasi Baburrayan di daerah itu.
"Saya sangat terkesan dengan kopi 'Gayo' dan akan saya sampaikan dalam forum-forum internasional di Eropa. Saya juga menginginkan kopi 'Gayo' mendapat tempat dan jadi tolok ukur cita rasa kopi kelas dunia di Eropa," katanya. Ia juga menjelaskan akan ada tim susulan untuk membuat dokumenter tentang kopi "Gayo" yang akan dipublikasikan secara luas, khususnya di eropa.