REPUBLIKA.CO.ID, NEW YORK -- Kurs dolar AS menguat terhadap sebagian besar mata uang utama lainnya pada Selasa (Rabu pagi WIB), dan naik terhadap euro setelah data menunjukkan kepercayaan investor di Jerman turun tajam.
Pusat Riset Ekonomi Eropa ZEW melaporkan indeks investor dan ekspektasi analis Jerman dalam enam bulan ke depan merosot menjadi 33,1 pada Mei dari 43,2 pada April.
Angka itu jauh di bawah perkiraan pasar dan mengangkat kekhawatiran bahwa Bank Sentral Eropa (ECB) dapat mengimplementasikan langkah-langkah pelonggaran moneter lebih besar untuk meningkatkan perekonomian kawasan.
Data ekonomi AS yang dirilis pada Selasa tampak bervariasi. Sentimen usaha kecil AS melonjak ke tertinggi dalam enam setengah tahun terakhir pada April, dengan Indeks Optimisme Usaha Kecil naik 1,8 poin ke tingkat tertinggi pasca resesi 95,2, kata Federasi Nasional Bisnis Independen.
Namun, penjualan ritel AS naik 0,1 persen pada April setelah direvisi naik 1,5 persen pada Maret, Departemen Perdagangan melaporkan. Angka itu gagal memenuhi ekspektasi pasar.
Dalam laporan terpisah, departemen mengungkapkan bahwa persediaan produsen dan perdagangan AS naik 0,4 persen pada Maret dari bulan sebelumnya, juga sedikit di bawah perkiraan pasar.
Pada akhir perdagangan New York, euro turun menjadi 1,3699 dolar dari 1,3755 dolar pada sesi sebelumnya dan pound Inggris turun menjadi 1,6822 dolar dari 1,6866 dolar. Dolar Australia merosot menjadi 0,9357 dolar dari 0,9363 dolar.
Dolar dibeli 102,29 yen Jepang, lebih tinggi dari 102,17 yen pada sesi sebelumnya. Dolar naik menjadi 0,8904 franc Swiss dari 0,8881 franc Swiss dan bergerak turun menjadi 1,0913 dolar Kanada dari 1,0981 dolar Kanada.