Senin 12 May 2014 12:56 WIB

Penggabungan PGN-Pertagas Batal

Rep: friska yolandha/ Red: Muhammad Hafil
Menteri BUMN Dahlan Iskan.
Foto: Republika/Gatot Arifianto
Menteri BUMN Dahlan Iskan.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Menteri Negara Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Dahlan Iskan menyatakan rencana akuisisi dan penggabungan PT Perusahaan Gas Negara Tbk (PGN) dan Pertagas tidak jadi dilaksanakan. Kedua perusahaan dinilai sudah akur menjalankan bisnis masing-masing.

"Ya gak jadi karena mereka sudah saling mengalah," ujar Dahlan ketika ditemui di sela peluncuran Mandiri Institute di Jakarta, Senin (12/5).

Dahlan mengatakan, rencana penggabungan dua perusahaan yang bergerak di bisnis serupa ini merupakan ancaman darinya. Karena, keduanya menjalankan persaingan secara tidak sehat. Karena 'pertengkaran bisnis' ini, negara yang menjadi korban, ujar Dahlan.

Banyak proyek-proyek infrastruktur yang mangkrak karena kedua perusahaan tidak saling mengalah. Misalnya seperti pembangunan pipa gas dari Cirebon ke Semarang yang selama ini sulit dilaksanakan. "Sekarang sudah disepakati siapa yang akan bangun," kata mantan Direktur Utama PT Perusahaan Listrik Negara (PLN) ini.

Karena saling sikut, Dahlan mengancam keduanya untuk dimerger saja. Namun karena sudah saling mengalah, pemerintah tidak melihat ada urgensi lain untuk penggabungan ini.

Seberapa tertarik Kamu untuk membeli mobil listrik?

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement