Kamis 08 May 2014 19:00 WIB

Masalah Utama BTN, Pengamat: Tidak Efisien

Nasabah melintas di kantor Bank BTN, Jakarta.
Foto: Republika/Wihdan Hidayat
Nasabah melintas di kantor Bank BTN, Jakarta.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Pengamat Pasar Modal Edwin Sinaga menilai tidak efisien adalah salah satu problem yang dihadapi oleh BTN, selain itu, sistem kerja di bank tersebut tidak mampu mengkapitalisasi aset karyawan untuk meraih keuntungan secara maksimal.

Hal itu bisa dilihat dari kontribusi per karyawan terhadap laba bersih di BTN yang hanya Rp195 juta, jauh di bawah produktivitas Mandiri sebesar Rp554 juta, BNI Rp347 juta dan BRI sebesar Rp260 per karyawan.

"Kondisi ini menunjukkan BTN tidak akan mampu memperbesar pembiayaan jika tak dilakukan penambahan modal. Melalui sinergi dengan Bank Mandiri seharusnya BTN bisa lebih besar dan sehat untuk membiayai sektor perumahan yang menjadi fokus bisnisnya," ujar Edwin.

Anggota Komisi XI DPR RI Arif Budimanta mengatakan aksi korporasi harusnya tidak dikaitkan dengan politisasi, apalagi bagi BUMN yang sudah melantai dibursa. "Kalau perusahaan yang sudah Tbk (listing di bursa), seharusnya yang dipertimbangkan adalah kinerja ke depan dan fungsi dari bank tersebut yang optimum melayani kebutuhan masyarakat sesuai dengan tujuan ketika didirikan," katanya.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement