REPUBLIKA.CO.ID, CHICAGO -- Emas berjangka di divisi COMEX New York Mercantile Exchange melemah pada Selasa (Rabu pagi WIB) karena koreksi teknis, tetapi penurunannya terbatas akibat ketegangan di Ukraina dan ketidakpastian di pasar ekuitas AS.
Kontrak emas yang paling aktif untuk Juni turun tipis 0,7 dolar AS atau 0,05 persen, menjadi ditutup pada 1.308,6 dolar AS per ounce.
Para analis pasar percaya bahwa situasi di Ukraina akan terus memburuk dan sehingga memberikan dukungan kepada emas sebagai aset "safe-haven" sampai Mei dengan mengorbankan euro dan ekuitas.
Mereka berpendapat bahwa dalam jangka pendek, emas akan tetap sangat kuat dan memiliki lintasan jangka panjang "bullish" signifikan dihiasi dengan seringnya aksi ambil untung selama kenaikan mantap.
Data ekonomi positif yang dirilis pada Selasa juga membantu penurunan emas. Departemen Perdagangan AS melaporkan bahwa defisit perdagangan AS turun sebesar 3,6 persen menjadi 40,4 miliar dolar AS pada Maret karena AS meningkatkan ekspor gas, minyak dan pesawat komersial.
Ketua Federal Reserve Janet Yellen dijadwalkan akan tampil di hadapan sidang Kongres gabungan pada Rabu dan di hadapan Komite Anggaran Senat pada Kamis.
Para investor berharap dia akan memberikan beberapa kejelasan tentang seberapa cepat bank sentral AS akan mengurangi program pembelian obligasinya.
Perak untuk pengiriman Juli naik 7,4 sen, atau 0,38 persen, menjadi ditutup pada 19,645 dolar AS per ounce. Platinum untuk pengiriman Juli, naik 9,7 dolar AS, atau 0,67 persen, menjadi berakhir pada 1.458,1 dolar AS per ounce.