REPUBLIKA.CO.ID, SAMARINDA -- Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) dijadwalkan akan meresmikan Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) Maloy Batuta Trans Kalimantan Ekonomi Zone (MBTKEZ) di Kabupaten Kutai Timur, Kalimantan Timur, pada 19-21 Juni 2014 mendatang.
"KEK MBTKEZ merupakan salah satu dari 10 proyek di Kaltim yang akan diresmikan Presiden bersamaan dengan gelar Teknologi Tepat Guna (TTG) Nasional yang dipercayakan kepada Kaltim sebagai tuan rumah," kata Gubernur Kaltim Awang Faroek Ishak di Samarinda, Jumat (2/5).
Menurutnya, Pemprov Kaltim didukung Pemkab Kutai Timur dan Kementerian terkait terus mengembangkan KEK di Kawasan Industri dan Pelabuhan Internasional Maloy menjadi MBTKEZ. Dia juga mengatakan bahwa presiden sudah menyetujui terbentuknya kawasan tersebut sehingga seluruh produk perkebunan, terutama dari kelapa sawit dan batu bara akan diolah di Kutai Timur (Kutim) sehingga hanya mengirim produk hasil olahan ke luar daerah maupun ke lar negeri.
Untuk itu dia berharap perusahaan perkebunan sawit dan batu bara memiliki komitmen yang sama sehingga di KEK MBTKEZ terjadi sinergitas dan kegiatan yang saling menguntungkan antara pemerintah dan swasta. Di sisi lain dia juga meminta kepada perusahaan perkebunan maupun pabrik kelapa sawit tidak berhenti hanya sampai memproduksi CPO, tetapi harus terus berupaya mengembangkan industrilisasi untuk semua produk.
Dinas Perkebunan Provinsi Kaltim, katanya lagi, didukung pemerintah kabupaten dan kota telah menargetkan penambahan areal perkebunan kelapa sawit seluas 1,4 juta hektare (ha) pada tahap kedua, yakni untuk 2014-2018. Target tahap pertama (2009-2013) sudah terealisasi yakni dari target luasan kebun sawit 1 juta ha pada 2013 sudah terpenuhi sebanyak 1,1 juta ha.
Dikatakannya, luasan kebun sawit yang mencapai 1,1 juta ha itu didukung pula dengan berdirinya 55 pabrik kelapa sawit dengan kapasitas 2.705 ton tandan buah segar (TBS) sawit per jam atau mampu memproduksi CPO sebanyak 5.221.016 ton.