Rabu 30 Apr 2014 10:34 WIB

Portugal Ogah Di-Bailout Lagi

Bendera negara anggota Uni Eropa (ilustrasi)
Foto: UWORKERS
Bendera negara anggota Uni Eropa (ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID, LISBON -- Portugal akan memutuskan bagaimana ia akan keluar dari program "bailout" (dana talangan) 78 miliar euro (108 miliar dolar AS) sebelum pertemuan para menteri keuangan zona euro di Brussel pada Senin (5/5), kata pemerintah Selasa.

Lisbon bisa memilih saluran pencegahan kredit ketika program dana talangan, yang diperpanjang tiga tahun lalu, berakhir pada 17 Mei. Atau, sebagai alternatif bisa mengambil rute berisiko oleh Irlandia empat bulan lalu -- pengembalian langsung ke pasar utang tanpa pinjaman siaga.

"Pemerintah akan membuat keputusan dan mengumumkannya kepada warga Portugal pada Minggu (4/5)," Menteri Urusan Parlemen Luis Marques Guedes mengatakan pada pertemuan dengan pers asing di Lisbon.

"Kepentingan nasional menuntut bahwa Portugal memutuskan seakhir mungkin. Persepsi pasar mengambil semua data ke dalam akun dan semua itu harus dipertimbangkan pemerintah sampai saat terakhir," ia menambahkan.

"Irlandia juga menunggu sampai menjelang pertemuan terakhir dari Eurogroup untuk membuat keputusan dan itu tepat untuk melakukannya."

Portugal akan menjadi negara zona euro kedua setelah Irlandia yang bangkit dari dana talangan Uni Eropa-IMF, yang telah memaksa pemerintah yang dilanda krisis itu menerapkan langkah-langkah penghematan sangat tidak populer sehingga dapat mengendalikan defisit publik menggembung.

Tidak seperti Irlandia, yang keluar dari dana talangan pada Desember tanpa saluran kredit tambahan, Portugal berhasil melanjutkan lelang obligasi sebelum akhir program penyelamatannya 78 miliar euro.

Negara ini menghimpun 750 juta euro dalam lelang obligasi pemerintah 10-tahun, yang menawarkan imbal hasil sebesar 3,575 persen.

Irlandia tidak mengadakan lelang pasca-dana talangan pertama sampai bulan lalu.

Portugal memperoleh paket penyelamatan 78 miliar euro padaMei 2011 untuk menghindari gagal bayar (default), setelah beberapa dekade upah menggelembung dan belanja negara menyebabkan utang publik menumpuk secara besar-besaran.

Pekan lalu, perwakilan dari yang disebut troika kreditur internasional -- Dana Moneter Internasional, Komisi Eropa, Bank Sentral Eropa -- di Portugal memulai evaluasi akhir mereka negara itu sesuai dengan persyaratan dana talangan.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement