REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Presiden RI Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) dijadwalkan akan meresmikan peluncuran satelit PT Bank Rakyat Indonesia, Tbk (BRI). Peresmian dilakukan di Gedung BRI 1, Sudirman, Jakarta, hari ini, Senin (28/4), pada pukul 09.30 WIB.
Untuk peluncuran satelit tersebut, BRI bekerja sama dengan Space Systems/Loral, LLC dan Arianespace. Pengadaan satelit bertujuan untuk mendukung integrasi teknologi informasi (TI) dan jaringan kantor. Tingkat efisiensi juga diharapkan lebih baik daripada menyewa satelit.
Direktur Utama BRI Sofyan Basir sebelumnya mengatakan, satelit tersebut ditargetkan mengorbit pada 2016. BRI pun membuka kesempatan pada Telco untuk menyewa satelit tersebut. Sofyan mengatakan, tujuan utama dari pengadaan satelit tersebut adalah untuk efisiensi. Setelah memiliki satelit, BRI hanya akan membayar teknologi komunikasi per tahun sebesar 30 persen dari yang dibayarkan saat ini.
Sebagai informasi, BRI membayar Rp 500 miliar per tahun untuk biaya teknologi komunikasi. Angka tersebut terus meningkat karena BRI terus melakukan ekspansi cabang dan ATM. "Tahun depan permintaan terus jalan. Kantor cabang buka terus. ATM tiap yang di luar area harus punya. Itu satu titik. Kita punya 23 ribu titik. Biayanya minta ampun," ujarnya.