Senin 28 Apr 2014 06:08 WIB

'Trading House' Jabar di Maroko Dibuka

duta besar ri untuk kerajaan maroko, tosari widjaja
Foto: dok.pribadi
duta besar ri untuk kerajaan maroko, tosari widjaja

REPUBLIKA.CO.ID, LONDON -- Duta Besar RI untuk Maroko Tosari Widjaja bersama Kepala Badan Promosi Penanaman Modal Provinsi Jawa Barat Dadang Muhammad dan Staf Ahli Gubernur Djumhana meresmikan pembukaan Kantor Perwakilan Jawa Barat Trading House ditandai pemotongan pita di Casablanca, Ibu kota Perdagangan Maroko, Ahad (27/4) waktu setempat.

Dubes menyambut gembira terbentuknya Trading House yang dimotori oleh swasta, demikian Fungsi Ekonomi, Minister Consuler KBRI Rabat, Tanti Widyastuti, kepada Antara London, Senin (28/4). Dikatakannya dalam persaingan global, swasta harus berada di depan dan berani menangkap peluang pasar, sedangkan pemerintah baik KBRI maupun Pemda Jabar dapat mendorong dengan melakukan perbaikan regulasi serta penurunan pajak yang masih menjadi kendala perdagangan langsung Indonesia-Maroko.

Menurut Dubes, Maroko harus dipandang sebagai pintu gerbang masuknya barang Indonesia ke Uni Eropa dan Afrika serta Amerika, sedangkan Indonesia sebagai pintu gerbang masuknya produk Maroko ke ASEAN.

Sementara itu Kepala BKPPMD Jabar dan Staf ahli gubernur menyampaikan pesan Gubernur Jabar yang mengapresiasi dengan dibukanya Trading House sebagai terobosan kemitraan B to B Indonesia/Jabar dan Maroko/Casablanca, guna meningkatkan ekspor kedua negara. Jawa Barat yang kaya dengan sumber alam penghasil kopi dan teh, akan membangun pabrik mengolah hasil produk petani, untuk di ekpor ke mancanegara.

Pada awalnya Trading House fokus untuk memasarkan kopi dan teh Jawa Barat ke Maroko, namun selanjutnya akan diperluas dengan produk lainnya seperti cokelat, merica, bumbu-bumbu, maupun rotan dan furnitur. Trading House beralamat Rue des Bunyeres, Angle Boulevard Brahim roudani, No.202, maarif-Casablanca, Maroko.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement