REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Nilai tukar rupiah yang ditransaksikan antarbank di Jakarta Kamis (24/4) pagi melemah sebesar 22 poin menjadi Rp 11.649. Sebelumnya, rupiah berada di posisi Rp 11.627 per dolar AS.
"Rupiah kembali bergerak melemah terhadap dolar AS seiring minimnya sentimen positif dari dalam negeri," kata analis Monex Investindo Futures Zulfirman Basir di Jakarta, Kamis.
Menurut dia, belum adanya kepastian dari pasangan capres dan wakilnya membuat pelaku pasar cenderung menurunkan transaksinya di pasar uang domestik.
Di sisi lain, lanjut dia, investor juga sedang mewaspadai menanti serangkaian data makro ekonomi Indonesia yang sedianya akan dipublikasikan pada awal Mei mendatang.
"Data ekonomi domestik yang akan dipublikasikan itu dapat memberikan petunjuk lebih lanjut atas kondisi neraca perdagangan, inflasi, dan manufaktur Indonesia," katanya.
Kendati demikian, ujar dia, potensi penguatan rupiah masih terbuka. Ini menyusul aktivitas manufaktur dan penjualan perumahan di Amerika Serikat yang turun pada Maret.
"Dari sisi fundamental, berkurangnya aktivitas manufaktur dan penjualan rumah AS dapat meredakan kekhawatiran atas outlook kebijakan keuangan AS. Kondisi itu dapat memberikan sentimen positif jangka pendek bagi nilai tukar rupiah," katanya.
Ia memperkirakan bahwa fluktuasi nilai tukar rupiah pada Kamis ini bergerak di kisaran Rp 11.575-Rp 11.655 per dolar AS.