Rabu 23 Apr 2014 16:00 WIB

Kadin: Akuisisi BTN Jangan Rugikan Pengusaha

Rep: Satya Festiani/ Red: Nidia Zuraya
Bank Tabungan Negara (BTN)
Foto: Wihdan Hidayat/Republika
Bank Tabungan Negara (BTN)

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Indonesia menilai rencana akuisisi Bank Tabungan Negara oleh Bank Mandiri jangan sampai merugikan pengusaha perumahan yang ada di daerah karena selama ini sudah menjalin kerja sama yang baik dengan BTN.

"Perumahan itu bisnis yang cepat dilakukan dengan investasi jangka panjang lalu apabila salah pengelolaan karena akibat akuisisi maka siapa yang mau tanggung jawab," kata Wakil Ketua Umum Kadin Bidang Pemberdayaan Daerah Tertinggal Natsir Mansyur di Jakarta, Rabu (23/4).

Natsir mengatakan sekitar 70 persen pengusaha di wilayah luar Jakarta melakukan bisnis perumahan dan konstruksi. Karena itu menurut dia, keberadaan bank khusus yang menangani perumahan sangat penting untuk mendukung usaha yang dilakukan pengusaha di daerah. "Kami hanya memberikan masukan karena kedua bank itu (BTN dan Bank Mandiri) merupakan milik pemerintah," ujarnya.

Menurut dia, kalangan pengusaha menginginkan bank yang bersegmentasi di perumahan dan industri bukan bank "supermarket" yang melayani berbagai hal sehingga bisa menimbulkan kekisruhan.

Wakil Ketua Komite Tetap Modal Ventura dan Pembiayaan Alternatif Kadin Indonesia Irwi Indiastuti Tjahyani menilai prospek bisnis perumahan sangat besar sehingga aspek bisnis dari perbankan akan sangat menguntungkan. Menurut dia, di era Masyarakat Ekonomi ASEAN 2015, bank asing akan mengekspansi pasar perumahan dalam negeri Indonesia.

"Saya menilai sayang sekali apabila pasar perumahan ini dimanfaatkan oleh bank asing sehingga lebih baik diambil oleh bank lokal karena keuntungan akan kembali ke pemerintah," katanya.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement