REPUBLIKA.CO.ID, NEW YORK -- Harga minyak dunia sedikit lebih tinggi dalam perdagangan yang sepi pada Senin (21/4) atau Selasa (22/4) pagi WIB, memperoleh dukungan dari krisis Ukraina setelah terjadi tembak-menembak mematikan selama akhir pekan.
Kontrak utama minyak mentah light sweet atau West Texas Intermediate (WTI) untuk pengiriman Mei, bertambah tujuh sen menjadi ditutup pada 104,37 dolar AS per barel di New York Mercantile Exchange. Di London, kontrak berjangka minyak mentah Brent North Sea untuk penyerahan Juni naik 42 sen menjadi 109,65 dolar AS per barel.
Desmond Chua, analis pasar di CMC Markets di Singapura, mengatakan volume perdagangan tipis karena libur panjang akhir pekan Paskah. "Namun, investor semakin khawatir tentang peristiwa di Ukraina," kata Chua seperti dilansir AFP.
Tetapi Timothy Evans dari Citi Futures mengatakan, pasar bisa menjadi mendekati posisi teratas setelah Brent naik 2,20 dolar AS per barel pada pekan lalu. "Sementara minyak mentah mungkin masih memiliki potensi untuk diperdagangkan lebih tinggi dalam waktu dekat dengan bantuan dari beberapa kekuatan musiman dalam bensin serta ketegangan antara Ukraina dan Rusia, pasar minyak tampak semakin overbought di pasar dengan pasokan/permintaan diproyeksikan surplus," paparnya.