Sabtu 19 Apr 2014 11:32 WIB

Petani Kekurangan Pupuk

Rep: Meiliani Fauziah/ Red: Joko Sadewo
Pupuk bersubsidi (ilustrasi)
Foto: ANTARA
Pupuk bersubsidi (ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID, Jakarta --- Petani merasa kesulitan mendapatkan pupuk guna menggarap lahan. Padahal pupuk merupakan salah satu unsur penting dalam meningkatkan produksi.

Ketua Umum Kontak tani Nelayan Andalan (KNTA) Winarno Tohir mengatakan pemerintah seharusnya menambah anggaran untuk subsidi pupuk. Kebutuhan pupuk nasional mencapai 9,2 juta ton per tahun. Angka ini lebih sedikit dari yang diajukan Pokja pupuk sebesar 9,55 juta ton.

 

Tahun ini subsidi pupuk dialokasikan sebesar Rp 21,04 triliun. Anggaran ini terdiri atas subsidi pupuk sebesar Rp 18,04 triliun dan untuk menambal kekurangan bayar tahun 2012 (audited) sebesar Rp 3 triliun. "Kami taksir kekurangan pupuk hingga 1,8 juta ton," kata Winarno, Jumat (18/4).

Selain menjaga kelancaran pupuk, pemerintah juga perlu memantau penyaluran benih dan penyediaan penyuluh pertanian. Akibat cuaca lembab, produksi beras diprediksi menyusut sekitar 2 juta ton.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement