REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Pemerintah melalui Kementerian BUMN berencana melepas kepemilikan saham PT Bank Tabungan Negara Tbk (BTN) yang akan diputuskan dalam Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa (RUPSLB) pada 21 Mei 2014.
"Surat dari Deputi BUMN Bidang Jasa Keuangan sudah kami terima. Keputusannya kamii serahkan sepenuhnya kepada pemegang saham," kata Dirut BTN Maryono di Kantor Kementerian BUMN, Jakarta, Selasa (15/4).
Menurut Maryono, dirinya belum dapat menjelaskan detil dari surat yang dimaksud karena harus menunggu arahan dari Kementerian BUMN selaku kuasa pemegang saham BTN. "Tunggu saja pernyataan dari Kementerian BUMN yang memiliki domain soal BTN," ujarnya.
Saat ini santer isu bahwa Bank BTN, bank yang khusus menangani pembiayaan kredit perumahan tersebut akan diakuisisi oleh PT Bank Mandiri Tbk. Sebelumnya wacana akuisisi BTN juga sudah pernah bergulir pada tahun 2006, yang ketika itu pihak yang disebut-sebut berminat adalah PT Bank BNI Tbk.
Pada tahun 2013 BTN membukukan laba bersih sebesar Rp1,56 triliun, tumbuh 14,53 persen dibanding tahun 2012 sebesar Rp 1,36 triliun. Pada saat yang sama, aset tumbuh 17,38 persen menjadi Rp 131,17 triliun, dari sebelumnya Rp 111,7 triliun. Adapun kredit yang disalurkan pada 2013 tembus Rp 100,46 triliun, tumbuh 23,41 persen dari sebelumnya hanya Rp 81,41 triliun.