Kamis 10 Apr 2014 13:20 WIB

Ekspor Impor Cina Anjlok

Rep: Friska Yolandha/ Red: Nidia Zuraya
Ekspor-impor (ilustrasi)
Ekspor-impor (ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID, BEIJING -- Perlambatan pertumbuhan ekonomi Cina tampaknya semakin nyata. Ekspor dan impor Cina anjlok pada Maret ketika Perdana Menteri Li Keqiang mencoba untuk menstabilkan ekonomi negeri tirai bambu tersebut.

Pengiriman Cina turun hingga 6,6 persen bila dibandingkan dengan tahun sebelumnya. Impor mengalami penurunan 11,3 persen, membuat negara tersebut mengalami surplus perdagangan sebesar 7,71 miliar dolar AS.

Seperti dilansir Bloomberg Kamis (10/4), data ekspor Cina telah terdistorsi oleh angka inflasi pada awal 2013, yaitu ketika perusahaan Cina mengajukan faktur palsu untuk menyamarkan aliran modal. Berdasarkan laporan pejabat setempat, ekspor jatuh 18,1 persen pada Februari bila dibandingkan dengan tahun sebelumnya. Kejatuhan itu merupakan yang terbesar sejak krisis finansial global.

Pekan lalu Li mengeluarkan sejumlah kebijakan termasuk pengeluaran kereta dan keringanan pajak untuk mendukung pertumbuhan ekonomi. Ekonom Cina memperkirakan, produk domestik bruto Cina tumbuh 7,3 persen pada kuartal pertama. Pertumbuhan ini merupakan yang paling lambat sejak 2009. Sementara, pemerintah Cina tahun ini menargetkan pertumbuhan sebesar 7,5 persen.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement