Kamis 10 Apr 2014 13:13 WIB

Pileg Dianggap Mengecewakan, BEI Tetap Yakin Indeks Menguat

Rep: Friska Yolandha/ Red: Mansyur Faqih
Indeks Harga Gabungan Saham (IHSG) Bursa Efek Indonesia (BEI).
Foto: Republika/Aditya Pradana Putra
Indeks Harga Gabungan Saham (IHSG) Bursa Efek Indonesia (BEI).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Hasil quick count (hitung cepat) pileg menunjukkan tidak ada partai yang mendominasi. Hal ini membuat pasar bergerak fluktuatif dengan kecenderungan melemah.

Namun, Bursa Efek Indonesia (BEI) optimistis indeks tetap positif pada akhir tahun. "Turun naik itu hal biasa. Gambaran hasil pileg sudah bisa diduga," kata Direktur Utama BEI Ito Warsito, Kamis (10/4).

Ito menampik kekecewaan pasar atas hasil pileg menjadi faktor pendorong lemahnya indeks harga saham gabungan (IHSG) pascapemilihan. Apa yang dihasilkan polling sebelum pemilu sebetulnya sudah menunjukkan hasil pileg kali ini. Sehingga, pasar sudah menduga sebelumnya. 

Secara umum, indeks selalu naik. Pada pemilihan umum sebelumnya, indeks selalu menguat. Misalnya 2004 dan 2009, ketika itu indeks tumbuh cukup tinggi.

Ke depan, pasar menunggu hasil pilpres pada Juli mendatang. "Kita berharap presiden yang akan terpilih probisnis, menjaga pertumbuhan ekonomi, dan memberi peluang sebanyak-banyaknya kepada masyarakat untuk berusaha," kata Ito.

Indonesia akan tetap menjadi pilihan investasi investor global. Jika terjadi aksi jual asing, kata Ito, itu hal biasa. "Mereka tetap beli. Memang ada masa-masa net sell dan ada juga masa-masa net buy," ujar Ito.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement