REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) dibuka anjlok 2,78 persen atau 136,72 poin ke level 4.784. Ekspektasi pasar yang berlebihan menjadi salah satu penyebabnya.
Direktur Indo Premier Securities Moelonoto mengatakan, pasar terlalu berspekulasi pada pileg. "Pasar spekulasi plieg kemarin PDI Perjuangan bisa dapat suara 20 persen atau lebih," kata Moelonoto, Kamis (10/4).
PDI Perjuangan merupakan partai yang mengusung Joko Widodo (Jokowi) sebagai capres 2014-2019. Sebelumnya, Gubernur DKI Jakarta itu sempat mendongkrak indeks dengan selama beberapa pekan terakhir.
Moelonoto mengatakan, selama beberapa pekan indeks selalu menguat. Padahal, pasar masih tidak pasti. Sehingga, saat ini pasar lebih memilih untuk menunggu dan melihat format koalisi antarpartai untuk pilpres. "Pagi ini yang jual kebanyakan asing," kata Moelonoto.
Kumpulan saham unggulan LQ 45 ikut melemah 2,86 persen atau 23,93 poin ke level 811,973.
David Sutyanto, Analis First Asia Capital juga mengatakan, IHSG bergerak terlalu cepat menyambut pemilu. Dengan kondisi pasar global yang masih merah, kenaikan IHSG ini diprediksi tak akan bertahan lama.
David mempropeksikan setelah pileg indeks baru kembali ke level wajar. "Mungkin di kisaran 4.800," kata David.