REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Pemerintah mengalokasikan dana melalui APBN 2014 senilai Rp660 miliar untuk pembangunan sejumlah proyek pembangkit listrik yang bersumber dari energi terbarukan.
Direktur Energi Baru Terbarukan dan Konservasi Energi Kementerian ESDM Rida Mulyana saat dihubungi wartawan di Jakarta, Senin, mengatakan dana tersebut digunakan untuk membangun 21 proyek pembangkit listrik tenaga mikrohidro (PLTMH) dan 133 pembangkit listrik tenaga surya (PLTS).
"Dari proyek-proyek itu diharapkan mampu melistriki 21.400 kepala keluarga (KK) khususnya di daerah perbatasan dan pulau terluar," katanya.
Ia merinci, 21 proyek PLTMH direncanakan berbiaya Rp150 miliar yang mencakup 3.400 KK.
Sementara, proyek PLTS ditargetkan sebanyak 133 unit berkapasitas total 3,5 MW yang mampu melistriki 18.000 KK dengan kebutuhan biaya Rp510 miliar.
Menurut Rida, proyek-proyek pembangkit terbarukan tersebut akan dilakukan melalui kerja sama dengan sejumlah instansi antara lain Kementerian Dalam Negeri dan Kementerian Kelautan dan Perikanan.
Selain itu, lanjutnya, Kementerian ESDM juga menunggu usulan langsung bupati atau walikota untuk membangun pembangkit terbarukan sesuai ketentuan Permen ESDM 10/2012 tentang Pelaksanaan Kegiatan Fisik Pemanfaatan Energi Baru dan Terbarukan.
"Tantangan akan lebih tinggi dari tahun sebelumnya. Untuk itulah, kami semakin mengintensifkan kerja sama dengan berbagai pihak," ujarnya.